Tanah Bergerak
Pemerintah Aceh akan Bangun Rumah Korban Tanah Bergerak di Lamklieng dari Dana CSR Bank Aceh Syariah
Menurut Tim Geologi Fakultas Tehnik Universitas Syiah Kuala (USK), yang sedang melakukan penelitian di lokasi kawasan tanah bergerak Gampong Lamklieng
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Menurut Informasi dari Kepala Gampong Lamklieng, Muhammad Fajri, dari 14 unit rumah yang mau dibantu rumah bantuan dari Pemerintah Aceh, tiga unit rumah, pemiliknya sudah miliki tanah lain dan ini pembangunan rumahnya segera bisa dilaksanakan.
4 unit rumah lagi, menunggu hasil musyawarah keluarga dan 8 unit rumah lagi, belum ada tanah pribadi miliknya, maka ini akan dikonsultasikan kepada Bupati Aceh Besar.
Apakah Bupati Aceh Besar, Mawaradi Ali, kata Dadek, bersedia mengadakan tanah untuk 8 orang tersebut. Sedangkan satu lagi, bantuan untuk rumah dhuafa, pemilik rumah dhuafanya telah menyatakan, ia sudah punya tanah sendiri, tidak jauh dari rumah, yang huni saat ini.
Laporan kunjungan kami ke Gampong Lamklieng ini, sudah dilaporkan kepada Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan juga sudah berkoordinasikan dengan Dirut PT Bank Aceh Syariah, Haizir Sulaiman, menyatakan setuju 14 unit rumah korban tanah bergerak ditambah 1 unit rumah dhuafa, di Gampong Lamklieng, akan dibangun melalui dana CSR PT Bank Aceh Syariah.
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, telah menunjuk salah seorang yang akan menjadi koordinasi dalam pelaksanaan pembangunan rumah bantuan itu, yaitu Edi Fadhil.
Selesai berkunjung ke lokasi bencana tanah bergerak di Gampong Lamklieng, Kepala Bappeda Aceh, Ahmad Dadek, melanjutkan kunjungan kerjanya ke jembatan beton Lamsie, Kuta Cot Glie yang sudah patah empat tahun lalu, akibat banjir bandang, sampai kini belum dibangun kembali dan jembatan rangka baja yang belum tuntas di Panca, Kecamatan Seulimum.
“Pembangunan kedua jembatan itu akan dilanjutkan kembali pada tahun 2022 mendatang, dengan sumber dana Otsus Kabupaten Aceh Besar dan Provinsi,” ujar Dadek.(*)