Internasional
Vaksin Covid-19 Novavax Berfungsi Baik, Belum Efektif ke Varian Baru Virus Corona Inggris dan Afsel
Perusahaan farmasi Novavax Inc. Kamis (28/1021) mengatakan vaksin miliknya tampak 89% efektif berdasarkan temuan awal dari sebuah penelitian
SERAMBINEWS.COM, NEW YORK - Perusahaan farmasi Novavax Inc. Kamis (28/1021) mengatakan vaksin miliknya tampak 89% efektif berdasarkan temuan awal dari sebuah penelitian di Inggris.
Tetapi tidak terhadap versi mutasi baru virus Corona yang beredar Inggris dan Afrika Selatan (Afsel)..
Pengumuman itu muncul di tengah kekhawatiran tentang apakah berbagai vaksin yang diluncurkan di seluruh dunia akan cukup kuat untuk melindungi dari varian baru yang mengkhawatirkan.
Dilansir AP, Jumat (29/1/2021), Dunia sangat membutuhkan jenis suntikan baru untuk meningkatkan pasokan.
Studi terhadap 15.000 orang di Inggris masih berlangsung.
Tetapi analisis sementara menemukan 62 peserta sejauh ini telah didiagnosis dengan Covid-19.
Hanya enam dari mereka di kelompok yang mendapat vaksin dan sisanya yang menerima suntikan tiruan.
Infeksi terjadi pada saat Inggris mengalami lonjakan Covid-19 yang disebabkan oleh varian yang lebih menular.
Baca juga: Lagi, 31 Tenaga Kesehatan Polda Aceh Divaksin Covid-19, 16 Orang Ditunda
Analisis awal menemukan lebih dari setengah peserta uji coba yang terinfeksi memiliki versi mutasi.
Jumlahnya sangat kecil, tetapi Novavax mengatakan menyarankan vaksin tersebut hampir 96% efektif melawan virus korona lama dan 86% efektif melawan varian baru.
Temuan itu didasarkan pada kasus yang terjadi setidaknya seminggu setelah pemberian dosis kedua.
"Kedua angka itu adalah demonstrasi dramatis dari kemampuan vaksin kami untuk mengembangkan respons kekebalan yang sangat kuat," kata CEO Novavax Stanley Erck pada Kamis (28/12021) malam.
Para ilmuwan bahkan lebih khawatir tentang varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan yang membawa mutasi berbeda.
Hasil dari studi Novavax yang lebih kecil di negara itu menunjukkan vaksin itu bekerja tetapi tidak sebaik vaksin itu terhadap varian dari Inggris.
Penelitian di Afrika Selatan melibatkan beberapa sukarelawan dengan HIV.