Erupsi Gunung Merapi
Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas, Puluhan Warga Dievakuasi ke Barak Pengungsian
Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas dalam tiga hari terakhir ini, sehingga puluhan warga terpaksa dievakuasi ke barak pengungsian.
SERAMBINEWS.COM, YOGYAKARTA - Puluhan warga yang tinggal di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah terpaksa dievakuasi ke lokasi pengungsian, karena Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas dalam tiga hari terakhir ini.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida mengatakan jarak luncur awan panas berkisar 500 meter hingga 3.000 meter ke arah barat daya.
“Sejumlah lokasi melaporkan hujan abu dengan intensitas tipis, seperti di beberapa desa di Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Boyolali dan Kota Boyolali,” kata Hanik.
Hanik meminta masyarakat menggunakan masker dan menutup sumber air untuk mengurangi dampak abu vulkanik.
Potensi bahaya Merapi hari ini masih dalam jarak 5 kilometer dari puncak, terutama pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Boyong, kali Bedog, Kali Krasak, Kali Bebeng, dan Kali Putih.
Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Yogyakarta, Danang Samsu mengatakan sebanyak 65 orang dari Desa Purwobinangun dievakuasi ke barak pengungsian.
Selain itu, 25 orang dari Desa Ngrangkah, Sleman telah bergerak ke hunian tetap di wilayah Karangkendal dan Plosokerep.
Sedangkan BPBD Jawa Tengah mengatakan tidak ada evakuasi warga sebagai dampak guguran awan panas pada hari ini.
Pelaksana tugas Kepala BPBD Jawa Tengah Safrudin menuturkan untuk saat ini masih ada 326 warga yang mengungsi dari Desa Paten, Magelang sejak aktivitas Gunung Merapi naik ke level “Siaga” pada 5 November 2020.
Sebelumnya, ratusan orang pengungsi dari sejumlah desa di sekitar Gunung Merapi sempat kembali ke rumah dalam beberapa hari terakhir, namun saat ini harus kembalin ke lokasi pengungsian karena ada perubahan arah ancaman erupsi.
Saat ini, Gunung Merapi telah memasuki fase erupsi efusif sejak 4 Januari 2021, dimana terjadi pertumbuhan kubah lava yang disertai guguran awan panas dan lava.
BPPTKG menyatakan erupsi eksplosif masih berpeluang terjadi dengan lontaran material vulkanik mencapai radius 3 kilometer dari puncak.(AnadoluAgency)
Baca juga: Ayah dan Anak Meninggal, Saat Berkelahi dengan Kadus Serta 2 Warga Lainnya, Ini Masalahnya
Baca juga: Pelatih Tinju Aceh Dien Jauhari Dipanggil Latih Petinju SEA Games 2021
Baca juga: Sri Mulyani Pastikan Pajak Pulsa dan Token Listrik Tak Pengaruhi Harga, Begini Penjelasan Menkeu
Baca juga: VIDEO Pelayaran Perdana Kapal Aceh Hebat 2 Arungi Samudera dari Banda Aceh Menuju Sabang
Baca juga: WBA Ubah Status Juara Tinju Manny Pacquiao Lantaran Lama Tak Naik Ring