Ini Perbedaan Dinar dan Dirham yang Kini Makin Tinggi Permintaan Pasar
Di Indonesia, perusahaan yang menerbitkan dinar dan dirham adalah PT Aneka Tambang Tbk, anak perusahaan BUMN PT Inalum (Persero)
SERAMBINEWS.COM - Selain logam mulia berupa emas batangan dengan kadar 24 karat, masyarakat juga sudah mulai mengenal dinar dan dirham sebagai instrumen investasi alternatif.
Baik dinar maupun dirham sama-sama merupakan logam mulia.
Di Indonesia, perusahaan yang menerbitkan dinar dan dirham adalah PT Aneka Tambang Tbk, anak perusahaan BUMN PT Inalum (Persero).
Beberapa perusahaan perhiasan emas swasta juga merilis produk dinar dan dirham karena tingginya permintaan pasar.
Lalu apa perbedaan dinar dan dirham? Dinar adalah kepingan logam yang sebagian atau seluruhnya dibuat dari emas.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Sabtu (30/1/2021), Berikut Rinciannya Per Gram
Sementara dirham adalah kepingan logam yang dicetak dari perak sebagai bahan utamanya.
Pada zaman dulu, keping emas dinar maupun perak dirham sering dipakai sebagai alat transaksi.
Kini, dinar dan dirham lebih sering sebagai sarana investasi atau penyimpan aset ketimbang sebagai alat tukar.
Sebagaimana emas batangan, dinar dan dirham juga relatif kebal terhadap inflasi.
Ini karena harga logam mulia cenderung terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Seiring tren penggunannya yang semakin meluas, banyak kalangan yang menggunakan dua koin logam mulia ini sebagai mahar pernikahan, hadiah, hingga pembayaran zakat.
Baca juga: Gadis Ini Pamit Ambil Ijazah di Sekolah, Tapi Sudah Seminggu tak Pulang
Dinar dan dirham Antam
Di dalam peredaran keping logam mulia di Indonesia, dinar Antam memiliki dua jenis, yakni dinar Au 91,7 persen atau dinar dengan kandungan emas 91,7 persen (22 karat).
Lalu ada dinar fine gold 99,99 persen atau dinar dengan kandungan emas 99, 99 persen (24 karat).