Berita Gayo Lues

Pemkab Gayo Lues Minta Pemerintah Aceh Turunkan Tim Ahli Terkait Tanah Retak dan Longsor di Pepelah

Pemerintah kabupaten (Pemkab) Gayo Lues (Galus) meminta agar Pemerintah Aceh menurunkan tim ahli ke kabupaten tersebut guna....

Penulis: Rasidan | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Wakil Bupati Gayo Lues, Said Sani. 

Laporan: Rasidan| Gayo Lues

SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gayo Lues (Galus) meminta agar Pemerintah Aceh menurunkan tim ahli ke kabupaten tersebut guna untuk menindaklanjuti potensi ancaman bencana alam berupa tanah retak dan longsor yang terjadi di Desa Pepelah, Kecamatan Pining, Kabupaten Gayo Lues.

Insiden berupa tanah longsor dan retak di desa Pepelah tersebut sempat menyebabkan sebanyak 40 Kepala Keluarga (KK) di desa itu mengungsi sebelumnya, bahkan hingga saat ini sebagian besar warga masih mengungsi di tenda pengungsian dan di salah satu rumah penduduk yang dinilai lebih aman dari bencana alam tanah longsor tersebut.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Serambinews.com, Minggu (31/1/2021), warga Pepelah di Kecamatan Pining  meminta mereka direlokasi oleh pemerintah daerah ke tempat yang lebih aman, hingga saat ini puluhan warga atau kepala keluarga masih bertahan di tempat pengungsian.

Wakil Bupati Gayo Lues, Said Sani, mengatakan, warga desa Pepelah harus segera direlokasi karena sangat dikhawatirkan akan terjadi tanah longsor yang saat ini mengalami retak di atas permukiman warga. Sebelumnya juga sempat terjadi banjir kiriman berupa lumpur ke permukiman penduduk saat dilanda hujan,  sehingga warga memilih untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

"Pemerintah Aceh diminta dan diharapkan agar dapat menurunkan  tim ahli guna menindaklanjuti potensi ancaman bencana alam berupa tanah retak dan longsor yang terjadi di Desa Pepelah, Kecamatan Pining,” kata Wabup Gayo Lues, Said Sani kepada Perwakilan BPBA saat menyalurkan bantuan dari Pemerintah Aceh kepada korban tanah longsor di Pepelah.

Wabup Galus ini juga mengaku, sangat dikhawatirkan longsor susulan terjadi kembali disaat curah hujan tinggi setelah melihat tekstur dan kondisi geografis tanahnya yang sangat labil yang disertai tanah retak di lereng pegunungan yang berada di atas permukiman penduduk yang dihuni 40 Kepala Keluarga (KK) tersebut.

Secara terpisah, Kepala BPBD Gayo Lues, Suhaidi kepada serambinews.com, Minggu (31/1/2021) mengatakan, permintaan warga untuk segera  direlokasi ke lokasi yang lebih aman sudah dilaporkan kepada Bupati Gayo Lues, bahkan pemerintah daerah meminta agar Pemerintah Aceh menurunkan tim ahli ke Gayo Lues terkait dengan bencana alam tanah retak dan longsor di Desa Pepelah yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

"Untuk penempatan dan pemilihan tempat relokasi tersebut tentunya butuh persyaratan dan regulasi serta waktu, sehingga dalam hal ini sangat diharapkan mendapatkan dukungan dari semua pihak terutama Pemerintah Aceh bersama Pemerintah Pusat," sebut Suhaidi.(*)

Baca juga: Dalam Sepekan Ini, 9 Tersangka Kasus Narkotika Jaringan Internasional Dititipkan ke Lapas Lhoksukon

Baca juga: Mawardi Ali Buka Rapar Kerja KONI Aceh Besar

Baca juga: Meraup Rezeki dari Pemancing Mania, Cara Nelayan Aceh Singkil Tambah Penghasilan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved