Berita Aceh Selatan
Harga Cabai Kering di Aceh Selatan Tembus 90 Ribu/Kg, Harga Kebutuhan Dapur Lainnya juga Naik
Salah satunya harga cabai kering, sejak beberapa hari terakhir ini dilaporkan melonjak tajam dari sebelumnya Rp 60.000 per kilogram (Kg)
Penulis: Taufik Zass | Editor: Mursal Ismail
Salah satunya harga cabai kering, sejak beberapa hari terakhir ini dilaporkan melonjak tajam dari sebelumnya Rp 60.000 per kilogram (Kg) naik menjadi Rp 90.000/kg.
Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan
SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Aceh Selatan selama Pandemi Covid-19 cenderung fluktuatif.
Salah satunya harga cabai kering, sejak beberapa hari terakhir ini dilaporkan melonjak tajam dari sebelumnya Rp 60.000 per kilogram (Kg) naik menjadi Rp 90.000/kg.
"Selain cabai kering, harga kebutuhan lainnya juga naik, seperti merica, lawang keling, kemiri.
Kenaikan harga kebutuhan dapur di Aceh Selatan ini karena minim pasokan," kata Zaini, pedagang di Pasar Inpres Tapaktuan, Aceh Selatan, Senin (1/2/2021).
Zaini mengaku, akibat fluktuatif harga sejumlah bahan kebutuhan pokok ini menyebabkan para pedagang merugi.
Pasalnya ada barang yang dibeli dengan modal mahal, namun jelang beberapa hari kemudian sudah anjlok.
Baca juga: Deteksi Dini Kerusakan Jalan, Mursil Segera Bentuk Tim Pemantau dan Perawatan
Baca juga: Bertolak dari Calang, KMP Aceh Hebat 1 Memulai Pelayaran Perdana untuk Uji Sandar di Sinabang
Baca juga: Dini Hari Nanti, 1.540 Dosis Vaksin Sinovac Tiba di Aceh Singkil, Bupati Ingatkan soal Penyimpanan
”Di samping itu tingkat daya beli masyarakat juga menurun," ujarnya.
Zaini berharap Pemerintah bisa mencari solusi terkait fluktuatif harga beberapa bahan kebutuhan pokok tersebut, sehingga para pedagang tidak terus merugi.
"Ditambah lagi Pandemi Covid-19, daya beli kurang, harga barang meningkat, jangankan untung, terkadang balik modal pun susah," tutur Zaini.
Zaini yang sudah 25 tahun berjualan di Pasar Inpres Tapaktuan ini mengaku bahwa selama Pandemi Corona ini para pedagang sangat merasakan kesulitan ekonomi dibanding musim-musim sebelumnya.
“Ya, mau bagaimana lagi, kondisinya sudah seperti ini, ya disyukuri,” pungkasnya. (*)