Berita Banda Aceh

Ikan Tongkol Sumbang Inflasi di Aceh, Berikut Data Lengkap Inflasi dan Deflasi di Aceh

Inflasi yang terjadi di Aceh tersebut karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu pada kelompok

Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS/HERIANTO
FOTO TAK BERKAITAN DENGAN BERITA - Seorang tukang becak, sedang mengangkut ikan tongkol bulat yang dilelang murah Rp 5.000/Kg di PPS Lampulo, Minggu (25/10). 

Inflasi yang terjadi di Aceh tersebut karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,21 persen.

Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Pada Januari 2021, di Meulaboh terjadi inflasi sebesar 0,83 persen, Banda Aceh inflasi 0,77 persen, dan Lhokseumawe inflasi sebesar 0,80 persen.

Secara agregat, Aceh (gabungan 3 kota) pada Januari mengalami inflasi sebesar 0,79 persen.

Inflasi yang terjadi di Aceh tersebut karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,21 persen.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Ihsanurijal SSi MSi dalam live streaming Berita Resmi Statistik, Senin (1/2/2021).

Ia menyebutkan dari 3 subkelompok pada kelompok pengeluaran tersebut, 2 subkelompok mengalami inflasi dan 1 subkelompok mengalami deflasi. 

Subkelompok yang mengalami inflasi, yaitu subkelompok makanan sebesar 2,88 persen, dan subkelompok tembakau sebesar 0,17 persen.

Subkelompok yang mengalami deflasi, yaitu subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 1,05 persen.

Kelompok ini pada Januari 2021 memberikan andil/sumbangan inflasi sebesar 0,69 persen.

”Komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi, yaitu ikan tongkol atau ikan ambu-ambu sebesar 0,31 persen,” sebut Ihsanurijal.

Selanjutnya, ia mengatakan komoditas lainnya yang memberikan sumbangan inflasi adalah ikan dencis sebesar 0,09 persen, ikan kembung sebesar 0,07 persen, ikan rambe 0,04 persen, dan ikan tuna sebesar 0,03 persen.

Selain itu, juga terdapat komoditas yang memberikan andil atau sumbangan deflasi, yaitu cabai merah sebesar 0,15 persen, telur ayam ras dan air kemasan masing-masing sebesar 0,03 persen, bawang merah sebesar 0,02 persen, dan pisang sebesar 0,01 persen.

Ihsanurijal juga menyebutkan dari 90 kota di Indonesia yang dipantau harganya pada Januari 2021, 75 kota mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di kota Mamuju sebesar 1,43 persen. Inflasi terendah terjadi di kota Balikpapan, dan kota Ambon masing-masing sebesar 0,02 persen.

Sementara kota Meulaboh berada di urutan ke-8 inflasi tertinggi di Indonesia, Lhokseumawe di urutan ke-9, dan Banda Aceh di urutan ke-11.

Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di kota Bau-bau sebesar 0,92 persen. Deflasi terendah terjadi di kota Pontianak sebesar 0,01 persen. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved