Berita Aceh Utara
Ini Jumlah Tenaga Kesehatan RSU Cut Meutia Aceh Utara yang Akan Divaksin dan Tidak Divaksin
“Jadi ada tiga kategori petugas yang tidak kita vaksin lagi. Sedangkan selebihya wajib divaksin,” ujar Humas RSU Cut Meutia Aceh Utara, Jalaluddin
Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
“Jadi ada tiga kategori petugas yang tidak kita vaksin lagi. Sedangkan selebihya wajib divaksin,” ujar Humas RSU Cut Meutia Aceh Utara, Jalaluddin MKes, kepada Serambinews.com, Senin (1/2/2021).
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – RSU Cut Meutia Aceh Utara siap melakukan vaksinasi terhadap 1.003 tenaga kesehatan (nakes) dari 1.300 total nakes yang bekerja di RS tersebut dalam waktu dekat.
Sedangkan yang tidak divaksin mencapai 297 nakes, mereka terdiri atas petugas medis yang sudah terpapar Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan sudah sembuh.
Selain itu petugas yang juga memiliki penyakit penyerta dan juga terhadap petugas dan dokter yang usianya diatas 59 tahun ke atas.
“Jadi ada tiga kategori petugas yang tidak kita vaksin lagi. Sedangkan selebihya wajib divaksin,” ujar Humas RSU Cut Meutia Aceh Utara, Jalaluddin MKes, kepada Serambinews.com, Senin (1/2/2021).
Sebab petugas medis yang sudah terpapar Covid dan sudah sembuh setelah menjalani perawatan, dinyatakan imunnya sudah kebal secara alami terhadap serangan dari virus Covid-19 yang tersebut.
Untuk melaksanakan vaksinasi tersebut pihaknya sudah melatih 10 nakes yang akan bertugas nantinya.
Mereka terdiri atas dua dokter spesialis dalam, kemudian dua tenaga administrasi dan juga enam perawat.
Selain petugas, RSU Cut Meutia juga sudah menyiapkan ruangan yang akan digunakan sebagai tempat untuk penyuntikan vaksin tersebut, sesuai denga petunjuk tekniks (juknis) dari Kementerian Kesehatan RI.
“Caranya sama semua Se-Indonesia, karena kita mengikuti petunjuk yang sama,” kata Jalaluddin.
Proses untuk vaksin setiap nakes tersebut melewati empat meja, diawal dengan pendaftaran.
Kemudian meja observasi yang dilakukan dokter paru terhadap nakes yang akan divaksin, kemudian ruangan penyuntikan dan terakhir ruang observasi setelah penyuntikan.
“Setelah disuntik vaksin, harus menjalani observasi sekitar 30 menit untuk melihat reaksi, jika tak ada kendala, baru diberikan surat keterangan yang menyatakan sudah divaksin,” katanya.
Karena itu, butuh ruangan yang nyaman bagi petugas, karena satu orang saja diperkirakan membutuhkan waktu dari meja pertama sampai ke empat satu jam.
Fasilitas yang sudah disiapkan empat kulkas untuk menampung vaksin tersebut.
Sebelum dilakukan vaksin tersebut pihaknya juga akan mengadakan simulasi dulu untuk memudahkan ketika sudah dilaksanakan vaksinasi.
“Untuk sementara kita hanya melakukan vaksinasi terhadap nakes kita sendiri, kecuali adanya petunjuk atau regulasi yang lain, terhadap masyarakat,” pungkas Jalaluddin. (*)