Berita Aceh Singkil
Rencana Investasi Uni Emirat Arab di Aceh Singkil Batal, Bupati Lapor Ke Menko Luhut
Rencana investasi Uni Emirat Arab (UEA) di Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, disebut-sebut batal dengan alasan infrastruktur
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Rencana investasi Uni Emirat Arab (UEA) di Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, disebut-sebut batal dengan alasan infrastruktur.
Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid, saat dikonfirmasi hal tersebut, Senin (1/2/2021) mengaku sangat kecewa.
Tetapi kecewa saja tidak cukup. Sehingga ia mengambil sejumlah langkah agar rencana invesati UEA di Kepulauan Banyak, tetap berlanjut.
Seperti melaporkan informasi tersebut kepada Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.
"Kami telah surati dan WhatsApp Pak Menko Maritim dan Investasi. Kami juga akan menghadap beliau untuk menjelaskan secara langsung," kata Dulmusrid.
Baca juga: BERITA POPULER- Lukisan Mirip Asli Viral di Medsos, Pria Sentuh Area Intim hingga Pasangan Tergencet
Isinya meminta pembatalan investasi ke Pulau Banyak, ditinjau kembali.
Sebab alasan infrastruktur tidak bisa diterima.
Mengingat Kabupaten Aceh Singkil, sudah memiliki infrastruktur dasar memadai. Baik itu bandara Syekh Hamzah Fansuri, pelabuhan penyebrangan.
Baca juga: VIRAL Pesanan 60 Nasi Kotak Dibatalkan, Pria Ini Menangis Hingga Ikhlas Sumbangkan ke Anak Yatim
"Termasuk kapal Aceh Hebat 3, kapal cepat dan transportasi lainnya merupakan moda transportasi penunjang pariwisata Pulau Banyak," ujar Dulmusrid.
Alasan lain melapor ke Luhut, sebut Dulmusrid, selain karena merupakan Menko Maritim dan Investasi.
Luhut Binsar Panjaitan juga pernah berkunjung ke Aceh Singkil 2019 lalu.
Saat kunjungan itu, Luhut menyatakan Pulau Banyak menjadi penyangga destinasi wisata super prioritas Danau Toba.
Baca juga: Jenderal yang Pimpin Kudeta Myanmar, Ternyata Panglima Militer yang Tindas Muslim Rohingya
Tentunya investasi dari UEA menjadi bagian pengembangan Aceh Singkil, sebagai penyangga destinasi wisata super prioritas Danau Toba.