Berita Banda Aceh

Ada Bazar UMKM dan Jajanan Kuliner Selama 3 Hari di Pasar Pagi Peuniti Banda Aceh

bazar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan jajanan kuliner yang dilaksanakan di Pasar Pagi Gampong Peuniti, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh

Penulis: Misran Asri | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman sedang membelanjakan produk-produk yang ditampilkan di Bazar UKMK dan Jajanan Kuliner Gampong Peuniti, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh, Rabu (3/2/2021) di Pasar Pagi Gampong Peuniti. 

Laporan Misran Asri | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Selama tiga hari, mulai Rabu (3/2/2021) tadi pagi sampai dua hari ke depan, Kamis dan Jumat (4-5/2/2021) ada bazar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan jajanan kuliner yang dilaksanakan di Pasar Pagi Gampong Peuniti, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh.

Kegiatan bertema 'Pengembanfan Ekonomi Digital Bagi Pelaku Usaha Mikro Melalui Penguatan UMKM di Tingkat Gampong', tersebut menampilkan berbagai produk andalam UMKM dari Gampong Peuniti.

Bagi anda yang ingin melihat-lihat atau mendapatkan produk-produk tersebut bisa datang langsung ke Pasar Pagi Gampong Peuniti.

Bazar UMKM dan Jajanan Kuliner Gampong Peuniti itu dibuka langsung oleh Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman.

Pada Bazar UMKM dan jajanan kuliner tersebut diikuti 100 UMKM, meliputi produk-produk andalan dan kuliner dari Gampong Peuniti serta sejumlah gerai-gerai lainnya yang menampilkan produk masing-masing.

Wali Kota Banda Aceh Tabuhkan Perang Terhadap Rentenir, Kalau Ketemu Laporkan!

Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, mengungkapkan apresiasinya atas pelaksanaan Bazar UMKM dan Jajanan Kuliner Gampong Peuniti.

Apalagi, dalam kegiatan tersebut Bank Indonesia (BI) turut memberi dukungannya.

"Ini merupakan ajang yang patut dipromosikan dan menampilkan produk-produk andalan dari UMKM gampong.

Sehingga, kita harus sering tampil seperti ini dan dalam hal ini Pemerintah Kota Banda Aceh siap memberikan dukungan untuk menghidupkan UMKM," kata Aminullah memberikan sambutannya.

Baginya bazar yang digelar Pemerintah Gampong Peuniti itu menjadi sarana memberi ruang mengembangkan UMKM di 'Kota Gemilang'.

"Kami berkomitmen tinggi mendorong agar UMKM-UMKM di Kota Banda Aceh agar bisa terus tumbuh dan berkembang serta tetap berdaya, meski dalam situasi gempuran Covid-19," sebutnya.

Moeldoko Akui Bertemu Kader Partai Demokrat, di Rumah, Hotel dan Tempat Lain

Untuk upaya-upaya peningkatan dan mendorong UMKM di Kota Banda Aceh terus berdenyut, Pemko Banda Aceh sudah melakukan berbagai program pelatihan skill dan bantuan peralatan usaha.

Bahkan tidak berhenti disitu, UMKM di Banda Aceh juga mendapatkan akses modal usaha melalui PT Mahirah Muamalah Syariah (MMS) yang didirikan oleh Aminullah 2 tahun lalu.

Dari program-program yang teelah diluncurkan itu, UMKM tumbuh pesat di Kota Banda Aceh.

"Tahun 2017, jumlah UMKM di Banda Aceh berjumlah 9.551 unit dan alhamdulillah meningkat dengan angkat yang sangat siginfikan menjadi 15.107 di tahun 2020. Naik hingga 98 persen," terang Wali Kota Banda Aceh

Tumbuh dan berkembangnya UMKM di ibukota Provinsi Aceh ini, terangnya juga tidak lepas dari hadirnya
PT MMS yang kemudian menjelma secara otomatis untuk memutuskan hubungan pelaku usaha kecil dengan rentenir yang dikenal dengan tengkulak, bank keliling serta nama lainnya.

"Ketika UMKM sudah mudah mendapatkan modal usaha di Mahirah, mereka tidak berhubungan lagi dengan rentenir.

Survei terbaru yang dilakukan ASA Solution, ketergantungan pedagang di lima pasar besar di Banda Aceh hanya 2 persen saja. Jauh menurun dibanding dimana MMS belum didirikan yang dulunya mencapai 80 persen," ungkap Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Aceh ini.

Pria Ini Kaget Saat Dinyatakan Hamil, Padahal Mengeluh Sakit Perut, Ternyata Punya Pasien Sebelumnya

Pada kesempatan ini, ia pun tidak lupa berpesan agar masyarakat kota dan pelaku UMKM di Peuniti menjauhi para tengkulak yang sering melakukan kamuflase (penyamaran) dengan nama lain, agar para pedagang kecil masuk dalam jebakan mereka.

Menurut Aminullah, selain bertentangan dengan syariat Islam, berurusan dengan rentenir juga membuat pelaku UMKM sulit berkembang karena beban bunga yang sangat besar.

"Misalnya bunganya 1 persen per hari, bayangkan saja kalau setahun bisa 365 hari. Terlalu besar itu, sulit UMKM berkembang.

Bahkan niat rentenir itu bukan untuk membantu orang miskin, tapi justru ingin memiskinkan lagi orang-orang yang meminjam uang dari mereka," pungkas Aminullah dengan nada geram.

Borong Produk UMKM

Sebelum meninggalkan lokasi, Aminullah dan istri yang juga Ketua TP PKK, Hj Nurmiaty menyambangi sejumlah gerai-gerai yang menampilkan produk-produk UMKM.

Produk-produk tersebut mulai souvenir, jajanan seperti kue, keripik serta serta produk-produk andalan hasil karya ibu-ibu pelaku UMKM Gampong Peuniti.

Badai Ganggu Calon Pengantin Urus Pernikahan, Pegawai Kemenag Singkil Patungan Beli Tanah Untuk KUA

Wali Kota Banda Aceh pun mengaku produk-produk UMKM Banda Aceh yang ditampilkan itu tidak kalah dari produk luar.

Ia pun membelanjakan hampir seluruh produk-produk UMKM yang disingahi di gerai-gerai tersebut, termasuk jajanan dan aneka jenis kue untuk dicicipi bersama istri serta para staf.

Turut hadir pada kegiatan ini, Perwakilan BI, Tgk Amir Hamzah yang kemudian ikut membagikan QRIS kepada beberapa pelaku UMKM di acara tersebut.

Hadir juga Camat Baiturrahman, Muhammad Rizal SSTP beserta Muspika dan Keuchik Kamaruddin Latief yang menyampaikan terima kasih kepada wali kota atas kehadiran dan dukungan terhadap terlaksananya kegiatan yang diikuti 100 UMKM Gampong Peuniti tersebut.(*)

Pengguna Jalan Resah, Ceceran Tanah dari Ban Truk Tangki Semen Curah Berserakan di Jalan Nasional

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved