Berita Pidie

Banyak Nakes di Pidie Khawatir dan Takut Disuntik Vaksin Covid-19, Jadwal Pertama 10 Februari

Akan tetapi, diakui jelang dilaksanakan vaksinasi Covid-19, masih ada nakes di Pidie yang takut disuntik vaksin Covid-19 Sinovac ini

Penulis: Nur Nihayati | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/NUR NIHAYATI
Plt Kepala Dinas Kesehatan Pidie, Turno Junaidi SKM MKM 

Akan tetapi, diakui jelang dilaksanakan vaksinasi Covid-19, masih ada nakes di Pidie yang takut disuntik vaksin Covid-19 Sinovac ini

Laporan Nur Nihayati | Pidie  

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Setelah 6.000 ribu lebih vaksin covid-19 sinovac tiba di Pidie, maka dijadwalkan penyuntikan serentak.

Penyuntikan vaksin covid-19 ini akan dilakukan  pada Kamis (10/2/2021).

Untuk tahap awal direncanakan tenaga kesehata (nakes) akan disuntik vaksin covid-19 tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Pidie, Turno Junaidi SKM MKM kepada Serambinews.com, Rabu (3/2/2021) pihaknya mulai turun untuk sosialisasi secara bertahap.

Sosialisasi dilakukan dibagi per kelompok ke 26 Puskesmas di seluruh Pidie.

Akan tetapi, diakui jelang dilaksanakan vaksinasi Covid-19, masih ada nakes di Pidie yang takut disuntik vaksin Covid-19 Sinovac ini karena berbagai alasan.

Akan tetapi Turno meyakini jika informasi diketahui di Aceh Besar dan Banda Aceh telah melakukan proses suntik vaksin ini.

Turno mengaku, pada Kamis, (10/2/20201) pihaknya akan melaksanakan kegiatan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan.

Maka itu, ia berpesan supaya tenaga kesehatan tidak ragu dan maupun takut untuk disuntik vaksin Covid-19.

Menurut alumni Pascasarjana FakultasKesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) jurusan Epidemiologi ini, rasa ketakutan tersebut muncul disebabkan beberapa faktor.

Diantaranya jelas Turno, akibat psikologis.

Hal ini lanjut dia, bisa dimaklumi karena dampak dari informasi-informasi sesat yang banyak berseleweran di dunia maya.

“Akibat perkembangan media sosial ini beragam hal disampaikan, memang namanya infodemik.

Infodemik inikan tinggi, jadi bagaimana mereka menginterprestasikan sehingga banyak menimbulkan ketakutan-ketakutan, bukan saja di masyarakat, di kalangan orang kesehatan juga seperti itu,” kata Turno menjelaskan.

Turno menyebutkan, sampai saat ini masih terdapat kendala, di mana belum semua Puskesmas mengirim data screening awal terhadap nakes yang sehat maupun yang memiliki penyakit penyerta.

“Untuk hari ini kita sudah sampaikan data 6000-an, itu kita sudah surati semua Puskesmas untuk lakukan screening awal.

Karena di antara mereka ada yang penyakit jantung dan sebagainya, sebelum nanti menuju ke hari vaksinasi, kita sudah minta hasil screening," terangnya.

Dia menjelaskan, sampai sekarang masih terkendala, belum semua Puskesmas mengirim datanya.

Maka diimbau supaya data ini bisa seluruhnya disampaikan sehingga memudahkan proses ini. (*)

Lakukan Razia Knalpot, Polisi Malah Tak Sengaja Rusak Motor Pemiliknya, Warganet Tuntut Ganti Rugi

Anggota DPR HM Salim Fachry Pertanyakan Sapi Bantuan Kurus & tak Standar Kepada Dirjen PKH Kementan

Pendiri Pasar Muamalah Jadi Tersangka, Ambil Untung 2,5 Persen Setiap Penukaran Dirham dan Dinar

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved