Berita Banda Aceh

2021, Ini Target SMA/SMK dan SLB Se-Aceh, Kepsek dan Pengawas Presentasi Buku Kerja kepada Pemprov 

Para pejabat itu, yakni Sekda Aceh dr Taqwallah MKes, Kadisdik Aceh, Drs Al Hudri MM, dan Anggota Majelis Pendidikan Aceh, Dr Anas Adam, serta pihak d

Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/HERIANTO
Sekda Aceh, dr Taqwallah MKes, memberi pengarahan dalam acara presentasi buku kerja Kepala SMA, SMK, SLB dan pengawas sekolah 2021, di ruang kerja Sekda Aceh, Banda Aceh, Kamis (4/2/2021). 

Oleh karena itu, kata Taqwallah mutu pendidikan Aceh secara nasional belum begitu bagus. 

"Ada SMA, siswanya yang bisa lulus masuk PTN hanya dua orang, lainnya kemana?. 

Sedangkan dana pendidikan kita di Aceh mencapai triliunan rupiah setiap tahun," kata Taqwallah. 

Taqwallah menyebutkan ada beberapa kunci kesuksesan untuk melaksanakan buku kerja pendidikan 2021 bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah.

Pertama, sebanyak 203 pengawas sekolah berperan memastikan guru mampu mentransfer ilmunya kepada siswa.

Aksi kongkretnya, pengwas sekolah tidak bosan membimbing para guru hingga berubah mental, jangan asal mengajar, menjadi rajin dan bertangjung jawab terhadap hasil yang diprogramkan.

Berikutnya, kata Taqwallah, sebanyak 811 kepala sekolah berperan memastikan tersedia sumber daya dan pembelajaran.

"Aksi yang harus dilakukan kepala sekolah pantau titik kritis sumber daya dan cari solusi.

Kemudian sebanyak 20.570 orang guru, berperan menguasai materi dan mantap kurikulum.

Aksi yang perlu dilakukan adalaha gunakan metode mengajar yang cocok dan disenangi siswa dan perhatian khusus pada siswa.

Selanjutnya, 6.452 orang wali kelas berperan menertibkan administrasi dan mengawal kelompok rentan siswa. Aksi yang perlu dilakukan, adalah kerja tuntas dan pendampingan," jelas Sekda.

Sementara itu, Anggota Majelis Pendidikan Aceh, Anas Adam, menambahkan untuk mengatasi kelompok rentan, setiap sekolah harus ada seorang guru konseling.

Kelompok rentan yang dimaksud Sekda Aceh itu adalah anak miskin dan anak berprilaku menyimpang serta menyalahgunakan narkoba.

“Guru bimpen itu sangat dibutuhkan di sebuah sekolah guna mencegah dan mengatasi kelompok retan tadi,” ujar Anas Adam.

Sedangkan Kepala Disdik Aceh, Drs Al Hudri MM, mengatakan setelah kegiatan ini, Disdik Aceh akan mengevaluasinya secara rutin dan terjadwal.

“Cara mengevaluasinya dengan berkunjung ke setiap sekolah yang kepala sekolah dan pengawas sekolahnya telah menyampaikan presentasi buku kerja tahun 2021," ujar Al Hudri. (*)  

         

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved