Kampanye Anti Sawit

Indonesia dan Malaysia Kecam Kampanye Anti-Sawit oleh Eropa, Oceania dan Australia

Kampanye Antisawit ini dinilai bertentangan dengan komitmen Uni Eropa terhadap World Trade Organization (WTO) tentang praktik perdagangan bebas.

Editor: Taufik Hidayat
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF
Pekerja sedang menimbang dan memuat TBS kelapa sawit milik petani di kawasan Jalan 30 (Jalan Lingkar Kecamatan Babahrot), Kabupaten Abdya, ke dalam kendaraan angkutan, Selasa (2/2/2021). Harga TBS sawit mulai melemah dengan kisaran Rp 1.430 sampai Rp 1.500 per kg. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengecam kampanye anti kelapa sawit yang terjadi di Eropa, Australia dan Oceania.

Dalam pernyataan pers bersama dengan presiden Indonesia Joko Widodo, PM Malaysia menyatakan kampanye tersebut tidak berdasar dan tidak mencerminkan keberlanjutan industri minyak sawit dunia.

Selain itu juga dia menilai kampanye itu bertentangan dengan komitmen Uni Eropa terhadap World Trade Organization (WTO) tentang praktik perdagangan bebas.

"Oleh karena itu, saya telah menginformasikan kepada Presiden bahwa Malaysia juga telah mengajukan gugatan terhadap Uni Eropa pada 15 Januari 2021 di World Trade Organization (WTO), seperti yang dilakukan Indonesia pada Desember 2019," jelas Yassin pada Jumat di Istana Merdeka, Jakarta.

Dia menyatakan Malaysia akan terus bekerja sama dengan Indonesia terkait diskriminasi minyak sawit, terutama memberdayakan Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC).

"Hal Ini untuk memastikan kita bisa melindungi industri kelapa sawit, terutama untuk menyelamatkan jutaan petani kecil yang bergantung sepenuhnya pada industri kelapa sawit di Malaysia dan Indonesia," tambah dia.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo juga memastikan Indonesia akan terus berjuang melawan diskriminasi sawit bersama Malaysia.

"Indonesia mengharapkan komitmen yang sama dengan Malaysia mengenai isu sawit ini," kata dia.

Sebelumnya, PM Malaysia Muhyiddin Yassin tiba di Indonesia pada Kamis sore.

Kedatangan Yasin ke Indonesia merupakan kunjungan resmi pertama mantan Mendagri Malaysia itu ke luar negeri setelah dilantik menjadi perdana menteri pada Maret 2020 lalu.

Pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka dilakukan pada Jumat.

Dalam pertemuan itu, kedua kepala negara juga melakukan salat Jumat bersama.(AnadoluAgency)

Mengerikan! Pria Bunuh Diri Lompat dari Gedung Malah Menimpa Stroller, Bayi 5 Bulan Tewas di Tempat

Ini Amalan-amalan Khusus dan Bacaan Doa yang Dianjurkan di Bulan Rajab

Bungkam USU United, Legend Sigupai FC Segel Tiket ke Final

Mulai Selasa, Pemerintah Batasi Kegiatan Masyarakat Skala Mikro

ICC Ambil Keputusan Soal Kejahatan Israel Terhadap Palestina

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved