Berita Lhokseumawe
Tim Gabungan Terus Razia Yustisi di Lhokseumawe Hingga 14 Hari, Tak Pakai Masker, Dirapid Test
Setiap warga yang ditemukan melanggar protokol kesehatan, terutama tak pakai masker, maka akan langsung dirapid tes di tempat.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Mursal Ismail
Setiap warga yang ditemukan melanggar protokol kesehatan, terutama tak pakai masker, maka akan langsung dirapid tes di tempat.
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Tim gabungan dipastikan akan terus menggelar razia yustisi tiap hari, hingga 14 hari ke depan di jalan masuk ke pusat Kota Lhokseumawe.
Meski jadwal pukul berapa belum dipastikan.
Setiap warga yang ditemukan melanggar protokol kesehatan, terutama tak pakai masker, maka akan langsung dirapid tes di tempat.
Sebagainana diketahui, beberapa hari terakhir ini, setiap hari pasti ada razia yustisi di jalan masuk Kota Lhokseumawe, tepatnya di depan Terminal Bus Cunda.
Razia melibatkan personel TNI, Polri, Satpol PP dan WH, serta tim dari Dinas Kesehatan yang bertugas melakukan rapid tes bagi pelanggar.
• Niat Shalat Tahajud Serta Manfaat Bagi Tubuh, Jiwa Lebih Tenang dan Dapat Mengontrol Emosi
• Peluang Formasi CPNS 2021 untuk Lulusan SMA/Sederajat, Simak dan Persiapkan Segera Syarat-Syaratnya
• Israel Klaim Penanganan Virus Corona Berhasil, Peduduk Menceritakan Kisah Berbeda.
"Dalam beberapa hari ini, setiap razia yang berlangsung satu sampai satu setengah jam, terjaring sekitar 20 sampai 30 warga yang tak gunakan masker.
Bila ditemukan, maka langsung dirapid tes.
Sedangkan jika hasil rapid tes reaktif, maka akan ditindaklanjuti oleh tim Medis Dinkes, terutama warga tersebut diwajibkan mengisolasi diri," papar Kasatpol PP dan WH Lhokseumawe, Zulkifli, Minggu (7/2/2021).
Zulkifli, memastikan razia yustisi di jalan masuk Kota Lhokseimawe akan berlangsung tiap hari hingga 14 hari ke depan.
Bagi yang melanggar, tetap akan dirapid test.
"Untuk waktu razia, pastinya berubah-ubah. Bisa jadi pagi, siang ataupun sore hari," paparnya.
Di samping itu, dipastikan juga, razia yustisi ke kafe-kafe, terutama pada malam hari, masih terus berlanjut.
"Namun bila ditemukan yang melanggar protokol kesehatan, tidak langsung dirapid tes. Tapi akan diberikan sanksi sosial, baik berupa menghafal ayat pendek maupun menyanyikan lagu wajib," katanya.
Lanjut Zullkifli, razia yustisi yang terus digelar selama ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tetap patuh pada protokol kesehatan. (*)