Suntik Vaksin
Pengamat: Suntik Vaksin Sinovac Jangan Dipaksakan, Tapi Sentuhlah Hati Rakyat
Rendahnya jumlah tenaga kesehatan yang divaksin covid-19 di Aceh terjadi bukan serta merta, tetapi merupakan akumulasi dari metode dan tata kelola cov
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Asnawi Luwi |Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pengamat kebijakan publik Aceh Dr Nasrul Zaman ST MKes mengatakan soal suntik vaksin sinovac jangan ada paksaan dari pemerintah.
"Tak zamannya rakyat ditakuti dan dipaksakan, tetapi lakukan pendekatan dan edukasi tentang vaksin sinovac. Bagi ASN tenaga kesehatan maupun tenaga kontrak yang mau atau pihak lain silakan. Jangan dipaksa bagi yang tidak mau. Ini keliru jika kita paksakan, kalau nantinya terjadi apa-apa siapa yang akan bertanggungjawab," ujar Nasrul Zaman kepada Serambinews.com dalam rilisnya, Selasa (9/2/2021).
Seperti diketahui dalam Ingub nomor 2 tahun 2021 ada form yang harus diisi oleh ASN jika tidak bersedia divaksin sekaligus ada unsur pemakasaan kesediaan dihukum pecat atau diberhentikan.
"Ini tidak cocok di tengah pandemi Covid-19 melanda Aceh sangat berdampak terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Aceh," ujarnya.
• Unit Rumah Terbakar di Peusangan, 16 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal
• Pria Ini Diburu Polisi, Dituduh Campur Minuman Bosnya dengan Ludah Penderita Covid-19
• Kisah Santri Beri Amplop Berisi Uang Rp 200 Ribu pada Ibunya Viral, Untuk Membantu Ekonomi Keluarga
Harusnya, menurut Nasrul Zaman, sebagai pemimpin yang dipilih dan dipilih oleh rakyat, maka Gubernur Aceh harus bisa dekat dan menyelami persoalan sehingga mengetahui mengapa vaksinasi covid-19 tidak berjalan seperti diharapkan.
Rendahnya jumlah tenaga kesehatan yang divaksin covid-19 di Aceh terjadi bukan serta merta, tetapi merupakan akumulasi dari metode dan tata kelola covid-19 di Aceh yang sejak awal sudah amburadul.
"Trust warga yang rendah serta protokol kesehatan yang tidak berjalan," sebutnya.
Oleh karena itu, Nasrul Zaman, mengusulkan ada baiknya disentuh hati rakyat diisi dengan edukasi atau pengetahuan yang kemudian baru diajak partisipasi menyukseskan vaksinisasi sinovac Covid-19.(*)