Internasional
Polisi Myanmar Bubarkan Demonstran dengan Kekerasan, Satu Kritis, Empat Terluka
Aksi demonstrasi di Myanmar menentang kudeta militer terus berlanjut di Myanmar. Dalam aksi terbaru, polisi berusaha membubarkan demonstran dengan
SERAMBINEWS.COM, NAYPYITAW - Aksi demonstrasi di Myanmar menentang kudeta militer terus berlanjut di Myanmar.
Dalam aksi terbaru, polisi berusaha membubarkan demonstran dengan kekerasan, menembakkan peluru karet,
Akibatnya, seorang wanita dalam kondisi kritis dan diperkirakan tidak akan selamat setelah ditembak di kepala dengan peluru, kata seorang dokter.
Polisi melepaskan tembakan senjata, sebagian besar ke udara, dan menggunakan meriam air dan peluru karet untuk membubarkan pengunjuk rasa di ibu kota Naypyitaw.
Dilansir Reuters, empat orang dibawa ke rumah sakit dengan apa yang menurut dokter awalnya mereka yakini sebagai luka yang disebabkan oleh peluru karet.
• Jutaan Rakyat Myanmar Berani Turun ke Jalan Protes Aksi Kudeta, Penguasa Militer Tak Menyangka
Salah satu dari mereka, seorang wanita, mengalami luka di kepala yang fatal, kata seorang dokter yang menolak disebutkan namanya.
Peluru itu terlihat bersarang di dalam tempurung kepala, kata dokter.
"Dia belum meninggal, dia berada di unit gawat darurat, tetapi 100% yakin cederanya fatal," kata dokter.
Dia menambajkan rekan seniornya yang terlibat dalam perawatannya telah menugaskannya untuk berbicara dengan media.
"Menurut X-ray, itu peluru tajam."
Baik polisi maupun rumah sakit tidak menanggapi permintaan komentar.
Seorang pria mengalami luka di dada tetapi tidak dalam kondisi kritis.
Tidak jelas apakah dia terkena peluru atau peluru karet, kata dokter tersebut.
• Sempat Diblokir, Akses Internet di Myanmar Kembali Pulih
Para pengunjuk rasa telah turun ke jalan di kota-kota besar dan kecil dalam demonstrasi terbesar di Myanmar selama lebih dari satu dekade.