Berita Aceh Besar

Kena Pembangunan Jalan Tol Sibanceh, Situs Makam Berusia Ratusan Tahun di Kajhu akan Dibongkar

“Penemuan makam di Kajhu yang sedang dalam proses pengerjaan ini kemarin, Selasa (9/2/2020). Kami (Peusaba) sangat terkejut, setelah mengetahui kabar

Penulis: Hendri Abik | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ HENDRI ABIK
Kondisi kompleks atau situs makam raja-raja dan makam para ulama besar Aceh era Kesultanan Aceh Darussalam, di kawasan Kajhu, Baitusalam, Aceh Besar yang rencananya akan dibongkar karena pembangunan Jalan Tol Sibanceh, Rabu (10/2/2021). 

“Penemuan makam di Kajhu yang sedang dalam proses pengerjaan ini kemarin, Selasa (9/2/2020). Kami (Peusaba) sangat terkejut, setelah mengetahui kabar bahwa ada batu nisan milik raja-raja Aceh terkena pembangunan proyek Jalan Tol Kajhu. Apalagi saat kami lihat, situs cagar budaya ini rencananya hendak dirusak dengan memindahkan kompleks situs purbakala tersebut,” bebernya.

Laporan Hendri | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, ACEH BESAR –  Kompleks situs makam raja-raja dan makam para ulama besar Aceh era Kesultanan Aceh Darussalam, di kawasan Kajhu, Baitusalam, Aceh Besar, kena pembangunan Jalan Tol Sibanceh.

Di area pemakaman itu, terdapat puluhan batu nisan yang sudah tertimbun tanah pembangunan jalan tol tersebut.

Ketua Peusaba (Pebedeuh Sejarah dan Budaya) Aceh, Mawardi Usman, mengatakan sebelum adanya pembangunan ini batu nisan peninggalan peradaban Islam ini kondisinya terbengkalai.

“Batu sejarah ini emang banyak di sini, karena berdasarkan sejarah, lokasi ini adalah kawasan khusus era Kesultanan Aceh Darussalam yang tunduk dan diperintah  langsung di bawah Sultan yaitu, di antaranya meliputi kawasan Kajhu, Cadek, Lambada, Kuala Gigeng, dan sekitarnya. Kawasan ini merupakan kawasan penting era Kesultanan Aceh Darussalam,” katanya di Aceh Besar, Rabu (10/2/2021). 

Dia mengaku, baru mengetahui ada batu nisan jejak sejarah para raja atau ulama Aceh terkena pembangunan di ruas jalan tol ini.

“Penemuan makam di Kajhu yang sedang dalam proses pengerjaan ini kemarin, Selasa (9/2/2020). Kami (Peusaba) sangat terkejut, setelah mengetahui kabar bahwa ada batu nisan milik raja-raja Aceh terkena pembangunan proyek jalan tol Kajhu. Apalagi saat kami lihat, situs cagar budaya ini rencananya hendak dirusak dengan memindahkan kompleks situs purbakala tersebut,” bebernya.

Pendukung Trump Pengancam Pembunuh Cucu Pemimpin Partai Republik di Senat Ditangkap

Ketua Peusaba Mawardi Usman mengharapkan, pihak proyek pembangunan jalan tol untuk tidak memindahkan serta merusak batu nisan tersebut.

“Kami berharap jangan menggeser nilai cagar budaya ini, ini harga diri Aceh,” katanya.

Dia meminta, untuk melindungi makam purbakala di kawasan situs sejarah Kajhu, Aceh Besar. 

Seperti yang dilakukan terhadap pembangunan jalan tol Pandaan- Malang, Jawa Timur tahun lalu.

“Di sana juga telah ditemukan situs sejarah purbakala pada saat pembangunan jalan, kemudian jalan tol diubah dan digeser, hal yang sama harusnya juga dilakukan,” ujarnya.

Berdasarkan catatan sejarah, kawasan Kajhu sejak dulu terkenal sebagai tempat kediaman para keluarga raja.

Sejarah mencatat, Tuanku Hasyim Banta Muda (1848-1897)  Wali Sultan Muhammad Dawod Syah dan Panglima Perang Aceh yang melawan Van Swieten, dilahirkan di sini.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved