Tips Kesehatan
Ini 5 Kebiasaan yang Membuat Area Intim Wanita Sering Alami Infeksi
Meskipun beberapa praktik tampak higienis dilakukan seperti menghilangkan rambut kemaluan, tetapi sebenarnya cara itu dapat menyebabkan infeksi.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM - Untuk menghilangkan segala jenis cairan atau bau di area kewanitaan banyak wanita akhirnya mengadopsi kebiasaan buruk yang sebenarnya dapat membahayakan kesehatan vagina.
Masalahnya di area kewanitaan terletak pada area yang sangat sensitif dan pH-nya dapat berfluktuasi karena produk kimia, jenis pakaian dalam tertentu, dan berbagai faktor lain yang diabaikan oleh kebanyakan orang.
Meskipun beberapa praktik tampak higienis dilakukan seperti menghilangkan rambut kemaluan, tetapi sebenarnya cara itu dapat menyebabkan berbagai jenis infeksi.
Melansir dari laman Step to Helath, Senin (8/2/2021), berikut lima kebiasaan yang tampak higienis, tetapi bisa fatal bagi kesehatan di area kewanitaan. Apa saja?
• Keputihan Saat Hamil, Moms Kenali Yuk Penyebab, Jenis, dan Cara Mengatasinya
1. Douching vagina yang berlebihan
Douche vagina dinilai sebagai salah satu cara yang baik untuk menghilangkan bakteri dan bau tak sedap dari area intim.
Namun, jauh dari membantu, douching vagina dapat menyebabkan perubahan yang menyebabkan infeksi.
Pembersihan internal ini menyebabkan ketidakseimbangan pada bakteri vagina yang sehat, yang melemahkannya dari agen patogen.
Apa yang dapat kita dilakukan?
Alih-alih douching, Anda harus memilih untuk hanya mencuci bagian luar dengan sabun lembut dan air.
2. Menggunakan pantyliner
Industri produk kewanitaan telah berhasil meyakinkan konsumennya bahwa mereka perlu menggunakan pantyliner, dan produk sejenis lainnya, untuk mencegah situasi tidak nyaman yang disebabkan oleh cairan dan bau.
Tapi sebenarnya, apabila menggunakan pantyliner setiap hari tidak baik bagi kesehatan vagina.
• 8 Manfaat Kesehatan Teh Peppermint, Bisa Redakan Nyeri Haid hingga Bikin Nafas Segar
Penggunaan pantyliner secara terus-menerus akan mencekik area tersebut dan meningkatkan kemungkinan gatal, iritasi, dan gejala tidak nyaman lainnya.
Apa yang dapat kita lakukan?