Luar Negeri
20 Pernyataan Vladimir Putin Bikin Heboh, Anjuran Baca Al-Quran hingga Kutipan Surah Ali Imran
Dari sejumlah pernyataan atau komentar Presiden Putin ada beberapa pernyataan yang menghebohkan.
SERAMBINEWS.COM - Sebagai seorang pemimpin negara besar di dunia, pernyataan Presiden Rusia, Vladimir Putin tentu menjadi perhatian dunia.
Dari sejumlah pernyataan atau komentar Presiden Putin ada beberapa pernyataan yang menghebohkan.
Terutama pernyataannya soal Islam, Indonesia, hingga kemerdekaan Palestina.
Dikutip dari laman id.rbth.com, inilah 20 petikan pernyataan Presiden Rusia yang paling berkesan dan menghebohkan selama lima tahun terakhir kepemimpinannya.
1. Tentang pernikahan sesama jenis
Selama rapat dengan anggota komisi amandemen konstitusi pada 13 Februari 2020, Putin mengatakan dengan tegas bahwa ia tak akan melegalisasi pernikahan sesama jenis selama dirinya duduk di Kremlin.
“Di Rusia, tidak ada istilah ‘orang tua nomor 1’ dan ‘orang tua nomor 2’. Saya sudah sampaikan ini sebelumnya dan akan saya ulangi sekali lagi. Selama saya presiden, hal itu tak akan terjadi — yang ada hanya ‘ibu’ dan ‘ayah’,” kata Putin.
2. Tentang anjuran membaca kitab suci
Putin menganjurkan generasi muda untuk membaca Al Quran, Injil, dan Taurat.
Hal tersebut ia utarakan selama pertemuan dengan sejumlah pemimpin media asing di Forum Ekonomi Internasional Sankt Peterburg (SPIEF) pada 7 Juni 2019.
“Suruh mereka membaca Injil. Itu sangat bagus. Suruh mereka membaca Al-Qur'an dan Taurat. Semua (kitab suci) ini akan sangat bermanfaat bagi mereka. Semua agama mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan. Kalau kita mengikuti ajaran (agama), dunia akan menjadi lebih baik, tenang, dan stabil,” kata Putin.
3. Tentang penyebar berita bohong
Orang-orang yang menyebarkan fitnah lebih buruk daripada pelacur, kata Putin selama konferensi pers di Kremlin pada 17 Januari 2017.
Demikian respons Putin terhadap berita-berita bohong yang menyudutkan Donald Trump yang sempat dikabarkan terlibat prostitusi saat berada di Moskow.
“Di sisi lain, orang-orang yang menyebarkan berita palsu, yang ditujukan untuk menyudutkan presiden AS terpilih Donald Trump, dan menggunakannya sebagai senjata politik — mereka lebih buruk daripada pelacur. Orang-orang ini sama sekali tidak memiliki batasan moral,” kata Putin.