BPN Perlu Percepat Pembebasan Tanah, Untuk Jalan Tol Binjai-Langsa

Pemerintah Aceh berharap Kanwil BPN Aceh, bersama BPN Aceh Timur, Kota Langsa dan Aceh Tamiang, meningkatkan kinerja pelaksanaan

Editor: bakri

BANDA ACEH - Pemerintah Aceh berharap Kanwil BPN Aceh, bersama BPN Aceh Timur, Kota Langsa dan Aceh Tamiang, meningkatkan kinerja pelaksanaan tahapan pembebasan tanah untuk jalan tol Binjai (Sumut)-Langsa (Aceh), sepanjang 44 Km.

“Setelah peyerahan berkas SK Gubernur mengenai penetapan lokasi tanah untuk pembebasan jalan Tol Binjai-Langsa, beberapa bulan lalu kepada Kanwil BPN Aceh, kami belum menerima laporan progresnya,“ kata Asisten I Setda Aceh, Dr M Jafar, Senin (15/2/2021).

Dikatakan, pada akhir bulan ini, akan dilaksanakan rapat evaluasi pelaksanaan pembebasan tanah tol seluruh Indonesia, antara Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, pelaksana pembangunan jalana tol.

Rapat evaluasi pembebasan jalan tol itu, kata Jafar, akan mengkaji dan menganalisa kembali semua pekerjaan tahapan proyek staregis nasional (PSN) di daerah, termasuk jalan Tol Sigli-Banda Aceh sepanjang 74 Km dan Binjai-Langsa sepanjang 44 Km.

“Dari informasi yang kami terima, untuk paket-paket proyek jalan tol yang pelaksanaan pembebasan tanahnya berjalan sangat lamban, tahapan pelaksanannya akan di tunda, dengan alasan anggaran pembiayaan. Sedangkan yang tahapan pembebasan tanahnya berjalan lancar,  terus dilanjutkan dan tetap dimasukkan dalam daftar tahunan pelaksanaan proyek strategis nasional (PSN),” terangnya.

Pemerintah Aceh sangat berharap, dua paket proyek jalan tol di Aceh yang sudah berjalan itu, keduanya tetap masuk dalam daftar tahunan PSN. Sebab, kalau sudah hilang dari daftar PSN, untuk memasukkannya kembali sangat susah, karena terakait dengan sumber pembiayaannya.

Plt PPK Pengadaan Tanah Jalan Tol Binjai-Langsa segmen Aceh, Alfisyah ST MT mengatakan, paket-paket proyek PSN di daerah yang tahapan pelaksanaan pengadaan tanahnya berjalan lambat, kegiatan kontruksinya bisa  ditunda. Sementara yang tahapan pelaksanaan pengadaan tanahnya berjalan lancar, pembiayaan paket proyeknya tetap dilaksanakan, dengan tujuan dan harapan proyeknya cepat selesai dan dioperasikan.

Dia mencontohkan tahapan pelaksanaan pengadaan tanah, untuk proyek jalan tol Sigli-Banda Aceh, kata Alfisyah, tahapan proses pengadaan tanahnya termasuk cepat, sehingga pihak PT Hutama Karya, selaku penanggungjawab pelaksanaan pembangunannya fisik jalan tolnya, ikut gembira dan senang. “Tapi untuk ruas jalan tol Binjai-Langsa tahapan pelaksanaan pengadaan tanahnya, belum sebaik Tol Sigli-Banda Aceh,” katanya.

Alfisyah menamabahkan, di Aceh Tamiang ada 590 bidang tanah yang harus dibayar dari 4 Kecamatan dan 19 desa. Tahapan prosesnya sampai saat ini baru inventarisasi dan identifikasi lahan. Di Aceh Timur ada 180 bidang tanah dari 1 Kecamatan dan 4 Desa, Tahapannya pelaksanannya baru pengumuman peta bidang dan daftar nominatif.

Sementara di Kota Langsa ada 134 bidang tanah, dari 2 kecamatan dan 4 desa. Tahapan pengadaan tanahnya baru pengumuman peta bidang dan daftar nominatif. Total bidang tanah yang harus diproses dan dibebaskan dari Aceh Tamiang, Kota Langsa dan Aceh Timur, sebanyak 904 bidang tanah, atau 601 hektare dari 7 Kecamatan dan 29 gampong/desa.

Kita harapankan pada bulan depan, tahapan pengadaan tanaha jalan Binjei – Langsa, segmen Aceh itu bisa masuk kepada tahapan penilaian harga tanah oleh Konsultan Jasa Penilai Publik (JKPP). “Kalau sudah sampai pada tahapan itu, paket proyek jalan tolnya sudah aman dan tetap masuk dalam daftar PSN tahun ini,”ujar Alfisyah.(her)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved