Breaking News

Pengantin Baru Bacok Pegawai LSM, Cemburu Gara-gara Istrinya Digoda

Cemburu buta, seorang pengantin baru bacok seorang anggota Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM).

Editor: Amirullah
tribunjatim
Ilustrasi pembacokan 

SERAMBINEWS.COM - Cemburu buta, seorang pengantin baru bacok seorang anggota Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM).

Hal itu bermula saat istrinya digoda pegawai LSM tersebut

Pelaku adalah Andi Trio Santoso (33), sementara korban yakni Abdul Kudus.

Andi Trio Santoso merupakan warga Desa Pelangki Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan, Sumatra Selatan (Sumsel).

Sedangkan korban diketahui warga yang berdomisili di Kecamatan Bukit Kecil Kota Palembang.

Peristiwa berdarah ini terjadi di warung makan milik pelaku yang berada di depan Kantor BPKAD Kompleks Perkantoran Pemda OKU Selatan.

Motif pembacokan antara pemilik warung nasi ini diduga dilatarbelakangi kesalahpahaman gara-gara pelaku cemburu pada istrinya yang menjaga warung dan korban sebagai pembeli.

()Tersangka Andi (33 tahun), pengantin baru yang membacok Kudus saat diamankan di depan Kantor BPKAD Pemda OKU Selatan, Senin (15/2/2021). (sripoku/alan)

Kejadian pembacokan ini juga dibenarkan oleh Kapolres OKU Selatan AKPB Zulkarnain Harahap SIK melalui AKP Apromico SIK, MH membenarkan korban penganiayaan di warung nasi depan Kantor BPKAD, Senin (15/2) di lokasi.

"Ya, kasus penganiayaan dugaan sementara dilatari motif kesalahpahaman, tersangka telah kita amankan sementara korban telah dibawa kerumah sakit," kata Apromico.

Kronologi

Kejadian berdarah ini bermula saat korban bernama Kudus dan 2 temannya, Haris dan Mat Rudin, sedang minum kopi di warung milik Andi Trio Santoso.

Dikutip dari Tribun Sumsel, Kudus sempat menggoda Isna (47 tahun), wanita yang baru menikah sekitar 3 bulan lalu dengan Trio Santoso ketika akan membayar pesanan kopi.

Trio yang mengetahui istrinya digoda langsung emosi.

Pelaku tanpa banyak kata langsung menyerang Kudus dengan parang untuk memotong daging.

Serangan tiba-tiba dari pemilik warung tersebut tak bisa dihindari oleh Kudus.

Kudus berusaha menyelamatkan diri meski sudah terluka.

Dia mencoba melarikan diri masuk ke gerbang perkantoran BPKAD OKU Selatan.

Teman korban yang bernama Haris mengaku sempat melihat korban diserang menggunakan senjata parang di lokasi kejadian.

Sedangkan korban yang berusaha menyelamatkan diri berteriak sembari menghindar.

"Saya lihat dia (korban) jatuh sambil berteriak 'mati aku', berhubung saya bukan orang kebal dari pada saya mati lebih baik menyelamatkan diri," terang dia.

Akibat serangan parang yang diterima dari Trio membuat Kudus kehilangan banyak darah.

Kudus juga mendapatkan luka bacok di bagian wajah.

Diketahui korban sempat duduk lemas di Pos Satpol PP sebelum dibawa ke rumah sakit.

Korban yang terluka parah dilarikan ke ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Muaradua.

Rekan sekaligus keluarga korban, Risman, Senin (15/2) pukul 18.15 WIB, mengatakan Kudus meninggal.

"Ya, sekitar 20 menit yang lalu korban meninggal,"kata Risman

Baca juga: Pilot Cantik Athira Farina Kecelakaan, Mobil Hangus Terbakar, Pernah Dijodohkan dengan El Rumi

Baca juga: 8 Makanan Baik Dikonsumsi Penderita Diabetes, Apa Saja? Simak Penjelasan Ini

Baca juga: Terdakwa Dituntut 20 Tahun Penjara, Rencanakan Pembunuhan Azhar

Baca juga: Nissa Sabyan Masih Bungkam Dituding Pelakor, Ayus Keyboardis Digugat Cerai Istri Sah Ririe Fairus

TERPISAH, Pengakuan Pria di Prabumulih yang Bacok Ibu hingga Tewas: Kesal Disebut Anak Tak Berguna

Syamsul Bahri (42), pelaku pembunuhan ibu kandung di Prabumulih akhirnya angkat bicara.

Ia berani menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri lantaran kesal dibilang anak tak berguna.

"Emak selalu marahi aku, aku jadi ragu apa aku ini anak kandungnya atau bukan. Selalu marah ngomong aku tidak ada gunannya," katanya di hadapan polisi, diberitakan TribunSumsel, Rabu (27/1/2021).

Syamsul yang selalu ngoceh tersebut juga mengakui dirinya mungkin tidak akan membunuh sang ibu jika tidak di dahului dibacok pada bagian kapala dan tangan.

"Aku diomongin anak tidak ada guna, lalu emak ambil parang dan membacok kepala saya saya tangkis pakai tangan lalu bacok lagi tangan tapi parang jatuh.

Saya ambil parang saya bacok berkali-kali, tidak tau lagi berapa kali, pastinya mati, dak mungkin dak mati," katanya dengan nada tanpa penyesalan.

Lebih lanjut Syamsul mengaku, setelah selesai membunuh ibu kemudian ia membawa identitas KTP dan buku tabungan sang adik namun sebelum kabur Syarif Hidayat pulang.

"Adik bungsu nanya 'ngapo kamu ni kak' lalu ku jawab baru sudah bunuh emak kalu bukan emak kandung aku nian," ujarnya.

Syamsul membeberkan dirinya sempat mengeluh ke ibunya apakah anak kandung atau bukan dan sempat meminta uang ke ibu namun jarang dipenuhi.

"Jadilah selipkan duit Rp 10 ribu ke emak, untuk jalan nemui kawan jual dasar baju dipasar, aku minta belikan motor apo jadilah untuk aku tapi emak langsung marah nak kapak pakai parang.

Kalau ibu dak kapak kepala tidak mungkin aku bacok, kalu lebih sepuluh kali sangking kesalnya aku, dio dak sayang samo aku," ungkapnya.

Seperti diketahui, Syamsul Bahri membunuh ibunya Nurhayati (63) dengan cara menggorok leher di dapur rumah mereka di Jalan KH Ahmad Dahlan Al Fatah Perumahan Griya Sejahtera Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih, pada Minggu (24/1/2021).

()Syamsul Bahri (42) yang merupakan pelaku pembunuh ibu kandung dengan cara menggorok leher, akhirnya berhasil diringkus tim gabungan jajaran Satreskrim Polres Prabumulih dan Polsek Prabumulih Timur, Selasa (26/1/2021). (TRIBUNSUMSEL.COM/EDISON)

Diringkus

Syamsul berhasil diringkus tim gabungan jajaran Satreskrim Polres Prabumulih dan Polsek Prabumulih Timur, Selasa (26/1/2021).

Warga Jalan KH Ahmad Dahlan Al Fatah Perumahan Griya Sejahtera Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih itu diringkus polisi di Stasiun Kereta Api Lubuk Rukam Peninjauan Kabupaten OKU.

Syamsul Bahri diringkus petugas setelah mendapat informasi dari masyarakat Kabupaten OKU yang melihat pelaku istirahat di Stasiun Kereta Api Lubuk Rukam. Pelaku yang memiliki riwayat gangguan kejiwaan ini kabur dengan berjalan kaki menyusuri rel kereta api.

Saat diamankan tersangka membawa identitas berupa KTP dan satu buku tabungan milik adiknya Syarif Hidayat.

Kapolres Prabumulih AKBP Siswandi SH SIK MH melalui Kasat Reskrim AKP Abdul Rahman didampingi Kapolsek Prabumulih Timur AKP Herman Rozi mengungkapkan pelaku diringkus di stasiun KAI Lubuk Rukam.

"Tersangka diamankan petugas keamanan rel sedang tidur di pinggir rel kereta api, selanjutnya unit reskrim Polsek Peninjauan berkoordinasi dengan kita dan pelaku kita amankan," ungkap Kapolsek didamlingi Kasat Reskrim dalam press realise di gedung Polsek Prabumulih Timur.

Kapolsek mengatakan, atas perbuatannya itu pelaku akan dijerat pasal 44 ayat 3 UU no 23 tajun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan atau pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

"Pelaku akan dijerat dengan hukuman 15 tahun kurungan penjara," tegasnya.

Harta Warisan

Kapolres Prabumulih AKBP Siswandi SH SIK MH menegaskan pembunuhan dilakukan Syamsul Bahri (42) terhadap ibu kandung Nurhayati (63) disebabkan karena berebut harta warisan.

"Jadi berdasarkan hasil penyelidikan dan keterangan saksi, pembunuhan ini dilatarbelakangi atau motifnya karena harta warisan," ungkap Siswandi ketika diwawancarai usai menghadiri rapat di gedung Pemkot Prabumulih, Senin (25/1/2021).

Siswandi menjelaskan, pembunuhan itu bermula ketika orang tua pelaku menjualkan rumah lama milik keluarga seharga Rp 80 juta dan rencananya akan dibelikan rumah lagi.

"Bukan rumah sekarang yang ditempati tapi rumah lama, untuk apa dijual untuk beli rumah lagi dan ada sisanya.

Sisa itulah rencana untuk membayar hutang tersangka," ujar Kapolres.

Namun lantaran kurang puas dengan jumlah yang diberikan sang ibu, tersangka Syamsul Bahri lalu menghabisi ibu sendiri dengan cara menggorok leher dan menebas bagian muka menggunakan parang.

"Tersangka merasa kurang lalu meminta lagi sama emaknya tapi tidak dikasih lalu dibacok," jelas Kapolres.

Siswandi menuturkan, menurut keterangan pihak keluarga menyatakan tersangka memiliki riwayat sakit epilepsi dan pernah dirawat di rumah sakit jiwa.

"SB ini pedagang dan banyak utang, sementara hasil penjualan warisan ini banyak lebih dan rencananya akan dibayarkan utang tersangka tapi mungkin kurang lalu minta lagi, ngak dikasih lalu dibacok pakai parang," tuturnya.

Lebih lanjut Kapolres menambahkan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi termasuk adik pelaku yakni Syarif yang mengetahui pembunuhan dan para tetangga korban.

"Jadi adiknya itu yang melapor karena dia pulang ke rumah mengetahui korban dibunuh disampaikan pelaku, lalu Syarif lihat ke dapur ternyata memang dibunuh dan setelah Syarif mau kejar pelaku tapi sudah kabur," tambahnya.

Ancam Bunuh Adik

Sementara itu, Madi yang merupakan tetangga korban mengungkapkan pihaknya tau pembunuhan setelah Syarif berteriak minta tolong sekitar pukul 20.30.

"Jadi ketika Syarif pulang mendapati kakaknya (pelaku-red) sedang ada dikamar milik Syarif, karena kamar dibongkar Syarif terkejut dan menanyakan ada apa pelaku masuk kamar itu," ujarnya.

Lalu pelaku Syamsul Bahri keluar kamar dan menuju depan rumah namun disusul Syarif.

Kesal dengan adiknya itu, Syamsul lalu menyampaikan jika telah membunuh sang ibu.

"Pelaku keluar kamar disusul Syarif, kemudian pelaku ngomong 'aku baru bunuh emak apo kau nak ku bunuh jugo'.

Mendengar itu Syarif langsung ke dapur mencari emaknya tapi sudah meninggal bersimbah darah," jelas Madi.

Setelah melihat sang ibu mati dibunuh, Syarif lalu mengejar tersangka ke depan rumah namun tersangka telah kabur ke kebun karet.

"Setelah itu kami dengar Syarif menjerit minta tolong ke warga.

Tersangka itu pendiam dan orangnya baik, tidak pernah ada keributan di rumah itu, kalau mengenai gangguan kejiwaan kami baru tahu," tuturnyA

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/NR/Ka, Tribun Sumsel)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Cemburu Buta, Pengantin Baru Bacok Pegawai LSM Gara-gara Menggoda Istrinya

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved