Breaking News

Update Corona di Aceh

Update Zona Risiko Covid-19, Aceh Jaya dan Pidie Kembali Oranye

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Nasional merilis peta zonasi risiko daerah Covid-19 terbaru, berdasarkan data...

Penulis: Subur Dani | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG). 

Laporan Subur Dani | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Nasional merilis peta zonasi risiko daerah Covid-19 terbaru, berdasarkan data per 14 Februari 2021.

Berdasarkan rilis tersebut ternyata Aceh Jaya dan Pidie kembali menjadi zona oranye. Sementara itu, kasus Covid-19 Aceh dilaporkan nol kasus dalam dua hari terakhir.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani menyampaikan hal tersebut dalam update hariannya kepada awak media di Banda Aceh, Selasa (16/2/2021) malam.

“Aceh Jaya dan Pidie sempat menjadi zona kuning seminggu kemarin, sayang sekali keduanya kini menjadi oranye lagi,” ujar pria yang akrab disapa SAG itu.

Ia menjelaskan, akibatnya zona kuning di Aceh berkurang menjadi 11 kabupaten, yakni Aceh Timur, Aceh Tenggara, Aceh Tengah, Aceh Utara, Bireuen, Pidie Jaya, Nagan Raya, Aceh Barat Daya,  Aceh Selatan, Simeulue, dan Kabupaten Aceh Singkil.

Sedangkan zona oranye bertambah menjadi 12 kabupaten/kota, yakni Kabupaten Aceh Jaya, Pidie, Aceh Barat, Aceh Besar, Gayo Lues, Aceh Tamiang, Benar Meriah, Kota Subulussalam, Sabang, Banda Aceh, Lhokseumawe, dan Kota Langsa, urainya.

SAG menjelaskan, peta zonasi risiko merupakan hasil pembotan skor terhadap indikator epidemiologi, indikator surveilans kesehatan masyarakat, dan indikatior pelayanan kesehatan, di suatu daerah.

Setiap indikator ada sub-sub indikatornya, seperti jumlah kasus positif Covid-19, jumlah penderita yang sembuh, dan jumlah kasus meninggal dunia.

Satgas Covid-19 kabupaten/kota dapat mempelajari indikator-indikator yang dinilai pada laman “Bersatu Melawan Covid-19”, dan kemudian melakukan intervensi-intervensi program yang tepat.

Peta Zonasi risiko atau zona warna tersebut memang dibuat sebagai navigasi bagi stakeholders dalam membuat kebijakan dan kegiatan yang berbasis data.

Tetapi, lanjutnya, intervensi pemerintah kabupaten/kota melalui Satgas semata tidaklah cukup, perlu pelibatan dan keterlibatan setiap komponen masyarakat. Perilaku keseharian setiap orang harus menutup celah atau ruang gerak virus corona, sehingga tidak leluasa  berpindah dari satu orang kepada orang yang lain.

“Kita berharap, intervensi program kegiatan oleh Satgas yang ditunjang dengan perilaku masyarakat yang menghambat pergerakan virus corona, zonasi warna di Aceh kian baik pada minggu depan,” tutur SAG.(*)

Baca juga: Empat Putra Abdya Ikuti Seleksi Sepakbola PON Aceh, Legend Sigupai Beri Bantuan dan Semangat

Baca juga: Pedagang di Blangpadang Dilarang Berjualan Malam Hari, tak Taat Protokol Kesehatan

Baca juga: Wali Kota: Infrastruktur Banda Aceh Dibangun Didasari Asas Serba Manfaat

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved