Kilang Padi Modern Resmi Difungsikan

Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Akmal Ibrahim SH secara resmi mengoperasikan kilang padi modern atau Rice Milling Unit (RMU)

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/ RAHMAT SAPUTRA
Bupati Abdya, Akmal Ibrahim meninjau sekaligus membuka proses pengoperasian mesin kilang padi modern di Balai Benih Utama Kecamatan Tangan-Tangan, Abdya, Kamis (18/2/2021). 

BLANGPIDIE - Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Akmal Ibrahim SH secara resmi mengoperasikan kilang padi modern atau Rice Milling Unit (RMU) yang berada di Balai Benih Utama, Kecamatan Tangan-Tangan, Kamis (18/2/2021).

Kilang modern yang menghabiskan anggaran senilai Rp 7,75 miliar milik Pemkab Abdya itu, akan dikelola oleh PT Semangat Bersama Entrepreneurship (PT SBE) selaku pemenang lelang yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.

PT Semangat Bersama Entrepreneurship dinyatakan menang setelah mengajukan penawaran Rp 250 juta per tahun untuk pengelolaan kilang padi modern tersebut.

Bupati Abdya, Akmal Ibrahim dalam kesempatan itu menyampaikan, pabrik kilang padi modern yang berada di kompleks Balai Benih Unit Tangan-Tangan ini terselesaikan dengan sangat baik berkat dukungan masyarakat.

“Pabrik ini bukan milik pribadi, jadi banyak sekali prosedur yang tidak bisa dilangkahi. Semestinya tahun 2020 sudah beroperasi, namun baru sekarang bisa dilakukan. Sebab, harus dilelang dulu setelah dinilai oleh KJBP,” ujar Akmal Ibrahim.

Menurutnya, setelah mendapat penilaian KJBP minimal angkanya sudah jelas untuk dilakukan pelelangan, maka ada beberapa perusahaan mengajukan penawaran, sehingga terpilihlah perusahaan PT SBE sebagai pemenangnya.

"Mengapa bukan perusahaan lokal yang menang, tapi justru dari Jakarta yakni PT SBE. Mereka sudah dianggap layak termasuk penawaran yang memadai," kata Akmal dalam acara yang juga dihadiri Wakil Bupati Abdya Muslizar MT, unsur Forkopimkab dan para tamu undangan lainnya.

Ia menyebutkan, pengoperasian itu sedikit terhambat disebabkan pendemi Covid-19 yang membuat tim susah untuk turun ke Abdya, sehingga pelaksanaan pengoperasian kilang padi modern itu tertunda beberapa bulan.

“Pabrik ini hadir agar harga gabah bisa menyejahterakan petani. Jika harga gabah kurang dari Rp 4.200 per kilogram,  maka Bulog wajib beli,” tegasnya.

Untuk itu, Akmal meminta jika ada yang mengatakan pemerintah tidak berpihak pada petani sangatlah salah, karena di satu sisi lain, pemerintah juga harus berpihak kepada pembeli beras juga.

"Solusi agar gabah tani kita mahal, saya sudah perintahkan pihak dinas untuk menyediakan bibit harus kelas premium agar harga gabah bisa mahal," ungkapnya. Disamping itu, sebutnya, Dinas Pertanian dan Pangan juga harus mencari benih padi yang berumur genjah agar bisa panen tiga kali dalam setahun. Sebelum itu, dinas juga harus mengevaluasi Keujrun Blang (ketua adat sawah).

“Yang tidak patuh harus diganti, terkadang Keujrun sering memperlambat-lambat proses tanam sehingga tidak serentak. Ini  juga menjadi penyebab harga gabah kita murah,” ungkap mantan wartawan tersebut.(c50)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved