Pembunuhan Jamal Khashoggi

Hatice Cengiz Minta Pemerintahan Baru AS Beberkan Laporan Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi

Sebelumnya, CIA menyimpulkan dalam laporannya yang masih rahasia bahwa Mohammed bin Salman terlibat secara langsung memerintahkan pembunuhan Khashoggi

Editor: Taufik Hidayat
CNN
Jamal Khashoggi dan tunangannya, Hatice Cengiz. 

SERAMBINEWS.COM, COPENHAGEN - Tunangan Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz berharap pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) akan menyelesaikan kasus pembunuhan tunangannya.

Cengiz mengatakan dia percaya bahwa direktur baru intelijen nasional AS, Avril Haines, akan merilis laporan CIA tentang pembunuhan Khashoggi.

Sementara mengakui hubungan yang kompleks antara AS dan Arab Saudi, Cengiz mengatakan dirinya optimistis bahwa Presiden AS Joe Biden akan mendukung tujuannya untuk "mempromosikan hak asasi manusia dan nilai-nilai Amerika".

“Mereka yang mengetahui kebenaran harus mengatakan yang sebenarnya. Dan AS mengetahui yang sebenarnya. Amerika tahu siapa yang memerintahkan pembunuhan itu dan siapa yang mengirim pembunuhnya ke Istanbul,” ujar dia.

Menambahkan dia telah berbicara dengan politisi dan pemimpin di seluruh dunia untuk menemukan siapa yang bertanggung jawab atas kematian tunangannya, Cengiz mengatakan anak panah mengarah pada Putra Mahkota Arab Saudi yang kuat, Mohammed bin Salman.

Terkait keputusan Netflix untuk tidak menayangkan film dokumenter Brian Fogel, The Dissident on Khasgoggi, Cengiz mengatakan dia yakin ada alasan ekonomi dan komersial di balik keputusan tersebut.

“Saya tetap mendorong semua orang untuk menonton film dokumenter dari platform yang bisa disewa dan atau ditonton,” ungkap dia.

Baca juga: Puluhan Ekor Paus Pilot Mati Terdampar di Pantai Madura, Hanya Satu Ekor yang Berhasil Diselamatkan

Baca juga: Warga Simpang Jernih Apresiasi Polisi Berhasil Bekuk Pelaku Pembunuhan, Minta 2 Pelaku Dihukum Berat

Baca juga: KPK Geledah 2 Kantor Swasta, Amankan Rekening Koran Kasus Bansos Atas Tersangka Mantan Mensos Cs

Baca juga: Duda 51 Tahun Tewas Tanpa Celana Dalam, Ada Bercak Sperma dan Puntung Rokok Berlipstik Merah

Khashoggi dibunuh secara brutal dan kemungkinan besar dipotong-potong di dalam konsulat Saudi di Istanbul pada Oktober 2018, dan sementara pejabat Saudi awalnya menyangkal peran apa pun dalam kematiannya, mereka kemudian berusaha untuk menyalahkan operasi yang gagal.

Penjelasan itu telah ditolak secara luas oleh PBB, dan anggota parlemen AS, dan CIA dilaporkan menyimpulkan dalam laporannya yang masih rahasia bahwa Bin Salman secara langsung memerintahkan pembunuhannya.

Selama masa jabatannya, mantan Presiden Donald Trump secara konsisten berusaha melindungi pemimpin Saudi dari dampak di tengah protes yang meluas.

Haines berkomitmen untuk mengungkapkan rahasia intelijen tentang pembunuhan tersebut.(AnadoluAgency)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved