Kajian Islam
Haruskah Mencium Setiap Cairan Keluar dari Kemaluan? Berikut Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya memberikan jawaban dan mengunggah jawaban tersebut pada postingan Instagram @buyayahya_albahjah, Sabtu (20/1/2021).
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Mursal Ismail
Jamaah bertanya kepada Buya Yahya, terkait hukum mencium cairan yang keluar dari kemaluan.
SERAMBINEWS.COM - Haruskan mencium setiap cairan yang keluar dari kemaluan untuk mengetahui jenis cairan yang keluar? Berikut penjelasan Buya Yahya.
Jamaah bertanya kepada Buya Yahya, terkait hukum mencium cairan yang keluar dari kemaluan.
Sebutnya, ia sering was-was dengan cairan yang keluar dari kemaluan.
Sehingga, sering mencium cairan tersebut untuk mengetahui jenis cairan apa yang keluar.
Mendapat pertanyaan demikian, Buya Yahya memberikan jawaban dan mengunggah jawaban tersebut pada postingan Instagram @buyayahya_albahjah, Sabtu (20/1/2021).
"Haruskah Mencium Setiap Cairan yang Keluar dari Kemaluan? - Buya Yahya
"Cairan yang keluar dari kemaluan ada berbagai macam. Yaitu wadi, madi, dan mani.
Untuk membedakannya bisa dengan mencium baunya. Lalu apakah kita harus mencium bau setiap cairan yang keluar dari kemaluan?," demikian tulis pada postingan.
Baca juga: Arab Dianggap Sebagai Penjajah Negeri dan Membahayakan, Begini Tanggapan Buya Yahya
Baca juga: Utang untuk Buka Usaha tapi Hidup Makin Susah, Begini Cara Mengatasi Menurut Buya Yahya
Baca juga: Haid Tidak Beraturan dan Sulit Menghitungnya, Buya Yahya Beri Jawaban
Berikut penjelasan Buya Yahya.
Insyaallah Anda sembuh setelah mendengar ini. Orang was-was itu mendekati gila.
Setiap ada basah selalu dicium, Anda seperti orang gila.
Saya kerasin begini supaya Anda sembuh, sebab untuk menyelesaikan urusan orang was-was harus keras sedikit.
Anda seperti orang gila, namanya tempat itu ya biasa ada cairan, ada syahwat atau tidak memang ada cairan.
Was-was itu berkembang, jadi kalau tanpa sebab tanpa ada apa-apa itu aneh, arti ada syahwat itu kalau ada basah atau apa gitu jangan langsung berpikir ke mani.
Ada madi ada wazi di sana ada ngompol juga, jadi gausah pusing, selagi tidak ada syahwat, tidak mesti Anda cium.
Kecuali Anda baru bangun dari tidur lalu ada bebasahan, basahnya basah bener dan kita tidak dianjurkan untuk sering melihat wilayah itu kan makhruh, biarpun miliknya sendiri.
Kalau bangun tidur ada basah, nah ini apa kira-kira.
Intinya jangan gampang-gampang Anda mengira itu mani.
Was-was itu yang bisa menyembuhkan diri Anda sendiri.
Wong tidak keluar mani bilang keluar mani.
Ada orang wudhuk, was-was udah wudhuk kayak belum, lalu sholat, ini sudah wudhuk belum, orang was-was sembuh dengar ini.
Kemudian kalau Anda punya was-was, Anda perangi dapat pahala besar, karena seperti Anda memerangi penyakit, yang tidak boleh itu Anda turuti, yang ada terjerumus dan berkembang was-was itu.
Baca juga: Puasa Rajab Sunnah atau Bidah? Berikut Penjelasan Buya Yahya pada Buletin Risalah Al-Bahjah
Demikian penjelasan Buya Yahya seperti tertera pada video di bawah ini.
Maka, menurut penjelasan Buya Yahya, selama tidak bersyahwat, jika keluar cairan dari kemaluan, hal demikian wajar.
Buya juga menegaskan, agar tidak mudah menjadi was-was, karena bisa berbahaya.
Bahkan Buya menyebut, was-was merupakan sebuah penyakit yang harus dilawan dengan segala upaya.
Agar tidak memiliki perasaan yang tidak semestinya. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
Baca juga: BERITA POPULER - Kisah Pria Turki Jemput Jodoh Ke Aceh Hingga Kapal Rusia Masuk Aceh Tanpa Izin
Baca juga: BERITA POPULER - Janda Melahirkan, Pergi ke Turki Jemput Jodoh sampai Nenek Dibuang Keluarga
Baca juga: BERITA POPULER - HMI Minta Libur Minggu Diganti Jumat Hingga Janda dan Imam Kampung Dinikahkan
• Anak Simpan Jenazah Ibunya Selama 30 Tahun, Begini Alasannya Kepada Polisi