Internasional
Korban Kematian Covid-19 AS Hampir Capai 500.000 Orang, Pakar Virologi AS Sebut Sangat Mengerikan
Korban kematian akibat serangan Covid-19 AS hampir mendekati 500.000 orang. Pakar virologi AS, Dr Anthony Fauci menyebut kondisi penyebaran virus
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Korban kematian akibat serangan Covid-19 AS hampir mendekati 500.000 orang.
Pakar virologi AS, Dr Anthony Fauci menyebut kondisi penyebaran virus Corona saat ini sudah sangat mengerikan.
Situasi itu telah menyebabkan Amerika Serikat menghadapi tonggak gelap, meskipun terjadi penurunan kasus Covid-19 karena bersiap menandai setengah juta kematian yang mengejutkan.
Dilansir AP, Senin (22/2/2021) jumlah kasus Covid-19 turun selama lima minggu berturut-turut.
Tetapi, para pejabat bergegas menginokulasi populasi saat negara bersiap mencapai 500.000 kematian akibat penyakit pernapasan yang sangat menular itu.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Pfizer Mampu Menurunkan Kasus Virus Corona di Israel
Sudah hampir setahun sejak pandemi menjangkiti negara itu dengan krisis kesehatan masyarakat dan ekonomi.
"Ini tidak seperti yang pernah kami alami dalam 102 tahun terakhir sejak pandemi influenza 1918. ... " kata Dr. Anthony Fauci, penasihat medis Covid-19 Gedung Putih.
Bersama pejabat tertinggi penyakit menular di negara itu, dalam program "State of the Union" CNN pada Minggu (21/2/2021).
"Ini benar-benar situasi yang mengerikan yang telah kami lalui - dan masih kami alami," ujar Fauci.
Lebih dari 28 juta kasus Covid-19 mengguncang Amerika Serikat dan 497.862 telah meninggal.
Virus itu mengambil satu tahun penuh dari harapan hidup rata-rata di Amerika Serikat, penurunan terbesar sejak Perang Dunia Kedua.
"Sementara penurunan "benar-benar luar biasa ... kami masih pada level yang sangat tinggi," kata Fauci dalam program "Meet the Press" NBC.
Baca juga: Arab Saudi Longgarkan Aturan Covid-19, Kasus Virus Corona Mulai Menanjak
"Kami ingin mendapatkan nilai dasar itu sangat, sangat, sangat rendah sebelum kami mulai berpikir bahwa kami sudah keluar dari kesulitan," jelasnya.
Fauci mengatakan orang Amerika mungkin masih membutuhkan masker pada tahun 2022.
Bahkan ketika tindakan lain untuk menghentikan penyebaran virus menjadi semakin rileks dan lebih banyak vaksin diberikan.