Internasional
Jutaan Anak-anak Yaman Kelaparan, PBB Berjanji Kumpukan Bantuan Miliaran Dolar AS
Jutaan anak-anak Yaman kelaparan, akibat perang yang tak pernah habis-habisnya di Semenanjung Arab itu. Kelompok milisi Houthi dukungan Iran terus
SERAMBINEWS.COM, SANAA - Jutaan anak Yaman kelaparan, akibat perang yang tak pernah habis-habisnya di Semenanjung Arab itu.
Kelompok milisi Houthi dukungan Iran terus menebar ancaman ke seluruh negeri untuk menguasai seluruh wilayah.
Tetapi, Pemerintah Yaman yang diakui internasional dengan markas di Aden tetap memberi perlawanan unuk mengusir milisi Houthi yang menguasai Ibu Kota Sanaa.
Kondisi negeri yang tercabik-cabik perang berimbas pada anak-anak yang kekurangan makanan, akibat orangtuanya tidak bisa mencari nafkah.
Seperti terlihat di mata Ahmadiya Juaidi yang terbelalak saat meminum susu dari mug besar berwarna jingga jari-jarinya yang kurus menggenggam gagangnya.
Baca juga: Arab Saudi Bantu Pengendalian Serangan Jutaan Belalang di Gurun Yaman
Rambutnya ditarik ke belakang dan sekitar lehernya tergantung kalung perak dengan tulisan huruf A.
Tiga minggu lalu, anak berusia 13 tahun itu beratnya hanya sembilan kilogram ketika dirawat di rumah sakit Al-Sabeen di ibukota Yaman. Sanaa.
Akibat kekurangan gizi akut, membuatnya sakit selama hampir empat tahun.
Sekarang beratnya sudah naik menjadi 15 kilogram.
“Saya khawatir ketika kembali ke pedesaan, kondisinya akan memburuk lagi karena kekurangan makanan," kata kakak laki-lakinya, Muhammad Abdo Taher Shami, kepada Reuters, Sabtu (27/2/2021).
"Kami tidak memiliki penghasilan,” ungkapnya.
Mereka termasuk di antara sekitar 16 juta orang Yaman.
Baca juga: Pemerintah Yaman Minta Bantuan Masyarakat Internasional, Milisi Houthi Hancurkan Masjid Bersejarah
Lebih dari setengah populasi negara Jazirah Arab yang menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa akan kelaparan.
Dari jumlah tersebut, lima juta berada di ambang kelaparan, kata Kepala Nantuan PBB Mark Lowcock.
Sementara, Perserikatan Bangsa-Bangsa berharap dapat mengumpulkan sekitar 3,85 miliar dolar AS pada acara janji virtual.