Berita Aceh Utara
Menganggur Setelah Rumah Terbakar, Ibu Empat Anak Menangis tak Bisa Berjualan Nasi Goreng Lagi
Karena selain tidak memiliki modal, juga rumahnya berkonstruksi beton yang menjadi tempat tinggalnya bersama anak-anaknya sudah terbakar
Penulis: Jafaruddin | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Selama dua tahun terakhir ini Nurhayati (40) warga Desa Tanjong Ara Kecamatan Tanah Jambo, Aceh Utara berjualan nasi goreng untuk menghidupi keluarganya.
Dari hasil berjualan nasi goreng pada malam hari di Kota Pantonlabu Kecamatan Tanah Jambo Aye, digunakan Nurhayati untuk kebutuhan berbelanja kebutuhan dapur sehari-hari.
Sebagian lag disisihkan untuk kebutuhan biaya pendidikan anaknya, satu diantaranya masih sekolah, kelas tiga di MTs Tanah Jambo Aye, juga dirasakan untuk modal.
Tapi setelah rumahnya terbakar, Nurhayati tak bisa berjualan lagi.
Baca juga: Ibu Bersama 3 Anaknya Mengungsi ke Rumah Tetangga, Pemuda Ini Tidur di Teras Rumahnya yang Terbakar
Karena selain tidak memiliki modal, juga rumahnya berkonstruksi beton yang menjadi tempat tinggalnya bersama anak-anaknya sudah terbakar.
Kini Nurhayati bersama tiga anaknya dan satu cucunya mengungsi ke rumah tetangganya.
Sedangkan putra sulungnya, tidur di teras rumah, untuk menjaga barang-barang yang disumbangkan warga untuk keluarganya.
Diberitakan sebelumnya, Dua rumah warga berkonstruksi beton milik Nurhayati terbakar pada Selasa (23/2/2021) sekira pukul 21.00 WIB terbakar.
Saat kejadian kebakaran rumah tersebut, Nurhayati sedang berada di kawasan Pantonlabu untuk berjualan nasi goreng.
Baca juga: Harga Emas Naik, Berikut Daftar Harga Emas Hari Ini Per Gram, Senin (1/3/2021)
“Terkadang pada malam hari saya meneteskan air mata, karena tidak berjualan lagi.
Sedangkan kebutuhan sehari-hari harus ada, minimal sekitar Rp 100 ribu,” ujar Nurhayati.
Ia berencana segera merehab rumahnya agar bisa berjualan nasi goreng lagi untuk bisa menghidupi keluarganya.
Namun, karena tak modal, sehingga rencananya juga harus disimpan.
“Mudah-mudahan saya bisa mendapatkan bantuan modal usaha untuk bisa berjualan lagi, “ harap Nurhayati.(*)
Baca juga: 18 Pendemo Tewas Ditembak di Myanmar, Disebut Hari Terkelam Sejak Kudeta Militer