Hujan Guyur Nagan, Kebakaran Lahan Mulai Padam, Gubernur dan Pangdam Tinjau Lokasi Karhutla

Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang mengguyur wilayah Nagan Raya sejak Selasa (2/3/2021) malam hingga Rabu (3/3/2021)

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/RIZWAN
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan Pangdam Iskandar Muda (IM) Mayjen TNI Achmad Marzuki meninjau kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Nagan Raya dan Aceh Barat, Rabu (3/3/2021) 

SUKA MAKMUE - Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang mengguyur wilayah  Nagan Raya sejak Selasa (2/3/2021) malam hingga Rabu (3/3/2021) dini hari WIB. Dampaknya, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kabupaten itu yang terjadi sejak Sabtu (27/2/2021) pekan lalu, mulai padam pada beberapa titik. Turunnya hujan juga menyebabkan kabut asap akibat karhutla yang sempat menyelimuti wilayah tersebut mulai hilang meski belum total.

Namun demikian, tim gabungan yang terdiri atas petugas badan penanggulangan bencana daerah (BPBD), TNI, Polri, dan Brimob masih terus memadamkan lahan yang masih terbakar. Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Nagan Raya, Irfanda Rinadi, melalui Anggota Tim Pusdalops, Agus Salim, mengatakan, hujan yang turun di kawasan itu sejak Selasa (2/3/2021) malam sangat membantu pemadaman kebakaran lahan.

"Sejumlah titik sudah padam total. Namun, yang masih ada asap di kawasan Suak Puntong," katanya seraya menyebutkan lima titik kebakaran lahan di Nagan Raya luasnya mencapai 15 hektare. "Tim pemadaman terus bekerja di lokasi untuk menyiram lahan-lahan yang masih mengeluarkan asap," jelas Agus Salim.

Tinjau lokasi karhutla

Sementara itu, Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, bersama Pangdam Iskandar Muda (IM), Mayjen TNI Achmad Marzuki, Rabu (3/3/2021), meninjau lokasi karhutla di Nagan Raya dan Aceh Barat. Turut mendampingi, Danrem 012/Teuku Umar, Kolonel Inf Djon Apriandi, Bupati Nagan Raya, H M Jamin Idham, Bupati Aceh Barat Ramli MS, serta Forkopimda dan para pejabat terkait dari dua kabupaten itu.

Gubernur menegaskan, upaya pencegahan karhutla harus dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan semua stakeholder terkait. Upaya pemadaman dan penindakan di lapangan, menurutnya, tidak akan efektif mengurangi terjadinya Karhutla jika tak diiringi dengan upaya pencegahan. Untuk itu, Nova mengajak semua pihak untuk menggencarkan sosialisasi dan menyadarkan masyarakat secara menyeluruh terkait dampak buruk dari Karhutla yang bisa jadi akan diwarisi secara turun temurun.

“Dalam jangka panjang, edukasi dan sosialisasi akan lebih efektif karena kita membangun kesadaran masyarakat agar tidak lagi membuka lahan dengan membakar hutan. Sebab, meski lebih murah, namun risiko dan kerugian yang ditimbulkan dari kegiatan itu akan sangat besar,” kata Gubernur kepada wartawan saat meninjau lokasi kebakaran lahan di Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya, kemarin.

Selain itu, sambung Nova, upaya pendekatan secara persuasif juga harus terus dilakukan dengan inovasi-inovasi tertentu. “Penegakan hukum penting, namun ini harus menjadi upaya terakhir. Sebab, sosialisasi dan penyadaran jauh lebih berimbas positif. Dekati masyarakat dengan cara simpatik,” harapnya.

Gubernur  mengingatkan, meski secara kuantitatif belum tergolong besar, namun upaya pencegahan dan pemantauan harus terus dilakukan, agar Karhutla tak meluas dan bisa diantisipasi sedini mungkin. “Dengan kondisi cuaca saat ini, sewaktu-waktu bisa berubah dan dalam waktu yang sangat singkat api bisa menyebar kemana-mana,” ungkap Nova.

Ia menegaskan, Pemerintah Aceh akan berkolaborasi dengan seluruh pemangku kebijakan--pemerintah kabupaten/kota, TNI/Polri, dan bahkan kejaksaan--guna mencegah dan meminimalisir Karhutla . “Kami mengapresiasi semua pihak yang sudah bahu membahu mengantisipasi meluasnya karhutla di kawasan ini,” tandas Gubernur.

Ganggu investasi

Nova Iriansyah juga mengungkapkan, bila karhutla terus terjadi tentu akan berdampak kepada masyarakat akibat kabut asap dan terganggunya investasi. Seperti karhutla yang berdekatan dengan PLTU 3-4 di Nagan Raya dan PT Mifa Bersaudara di Aceh Barat, menurutnya, jelas mengganggu perusahaan tersebut.

Terhadap kendala yang dihadapi petugas yang memadamkan api di lokasi karhutla seperti kekurangan mesin pompa air dan selang, Gubernur mengatakan, Pemerintah Aceh dalam waktu dekat akan menyiapkan 20 mesin robin. Nova memberi apresiasi kepada perusahaan yang sudah ikut membantu proses pemadaman api yang membakar lahan di kawasan itu. “Mari sama-sama kita bekerja sehingga ke depan kasus kebakaran lahan dan hutan tidak lagi terjadi di Aceh,” pungkas Nova Iriansyah.

Gubernur dan Pangdam berangkat dari Banda Aceh ke Nagan Raya dan Aceh Barat menggunakan helikopter. Setelah mendarat di Lapangan Yonif 116/GS, Aceh Barat, Gubernur dan Pangdam mendengar paparan terkait karhutla di Makorem 012/TU. Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke lokasi dan menjelang siang Gubernur dan Pangdam kembali ke Banda Aceh.

Sementara itu, sebagai bentuk dukungan bagi petugas di lapangan yang terus berjibaku memadamkan kebakaran lahan, Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Amarullah, mewakili Kepala BPBA sudah menyerahkan bantuan berupa logistik lauk pauk, pompa apung beserta selang, velbed, matras dan selimut. “Sesuai arahan Pak Gubernur, kami atas nama Kalaksa BPBA sudah menyalurkan bantuan pendukung bagi petugas pemadam api di lokasi Karhutla,” ujar Amarullah. (riz)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved