Militer Myanmar Makin Brutal, Tembak Pendemo dari Jarak dekat dan Pakai Peluru Tajam
Demonstrasi yang disebut-sebut sebagai 'demonstrasi paling berdarah' seolah menjadi ladang pembantaian petugas keamanan Myanmar.
“Saya mendengar begitu banyak tembakan terus menerus. Saya tiarap di tanah, mereka banyak menembak,” kata pengunjuk rasa Kaung Pyae Sone Tun, 23 tahun.
Seorang dokter mengatakan kepada kantor berita AFP, seorang pengunjuk rasa ditembak di dada di kota kedua Mandalay sementara seorang lagi, seorang wanita berusia 19 tahun, ditembak di kepala.

“Mengerikan, ini pembantaian. Tidak ada kata yang bisa menggambarkan situasi dan perasaan kami, ”kata aktivis pemuda Thinzar Shunlei Yi.
Organisasi Save the Children mengatakan dalam sebuah pernyataan, empat anak termasuk di antara yang tewas, termasuk seorang bocah lelaki berusia 14 tahun yang dilaporkan Radio Free Asia ditembak mati oleh seorang tentara dalam konvoi truk militer yang lewat.
Para tentara memasukkan tubuhnya ke dalam truk dan meninggalkan tempat kejadian.
Ratusan pengunjuk rasa ditangkap, media lokal melaporkan.

AS mengecam kekerasan mematikan terbaru junta terhadap pengunjuk rasa dan menyerukan tindakan yang lebih global.
"Kami terkejut dan muak melihat kekerasan mengerikan yang dilakukan terhadap orang-orang Burma atas seruan damai mereka untuk memulihkan pemerintahan sipil," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price, menggunakan nama lama Myanmar.
"Kami menyerukan semua negara untuk berbicara dengan satu suara untuk mengutuk kekerasan brutal oleh militer Burma terhadap rakyatnya sendiri," katanya kepada wartawan.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak 1 Februari ketika militer merebut kekuasaan melalui kudeta dan menahan sebagian besar kepemimpinan sipil negara itu, termasuk pemimpin Aung San Suu Kyi.
Militer membenarkan pengambilalihan tersebut dengan klaim penipuan pemilih yang tidak berdasar dalam pemilihan November 2020 yang mengembalikan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Aung San Suu Kyi ke tampuk kekuasaan.
Perebutan kekuasaan telah memicu kecaman internasional yang meluas serta demonstrasi nasional yang menuntut kembalinya pemerintahan sipil.
(tribunnewswiki.com/hr)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Militer Myanmar Kian Brutal, Satu Hari 38 Pendemo Tewas: Pakai Peluru Tajam dan Ditembak Jarak Dekat