Luar Negeri
Video Ayah Penggal Kepala Putrinya Berusia 17 Tahun, Pelaku Bawa Kepalanya ke Kantor Polisi
Setelah memenggal kepala putrinya hingga putus, kemudian pelaku berjalan menuju kantor polisi membawa kepala gadis berusia 17 tahun yang terpenggal.
Penulis: Faisal Zamzami | Editor: Faisal Zamzami
SERAMBINEWS.COM - Seorang ayah nekat memenggal kepala putri kandungnya yang berusia 17 tahun.
Setelah memenggal kepala putrinya hingga putus, kemudian pelaku berjalan menuju kantor polisi membawa kepala gadis berusia 17 tahun yang terpenggal.
Pria tersebut bernama Sarvesh Kumar.
Pelaku mengaku aksi keji itu dilakukan sebagai pembunuhan demi kehormatan.
Pelaku marah karena putrinya berpacaran dengan pria yang tidak disukainya dan tak direstuinya.
Kumar melakukan serangan terhadap putrinya yang berusia 17 tahun bernama Neelam pada 3 Februari di Desa Pandeytara, Uttar Pradesh, India Utara.
Polisi di negara bagian Uttar Pradesh, India, telah menangkap seorang pria yang diduga memenggal kepala putrinya sendiri.
Dia ditangkap dan berjalan menuju kantor polisi membawa kepala gadis berusia 17 tahun yang terpenggal.
Kejahatan mengerikan tersebut terjadi pada Rabu (3/3/2021) di distrik Hardoi di Uttar Pradesh.
Kejadian itu bermula ketika Kumar mengetahui putrinya berpacaran dengan pria tak disukainya.
Setelah itu, Kumar mengaku sangat murka sebagaimana dilansir BBC, Kamis (4/3/2021).
Ketika melihat putrinya di rumah, Kumar mengaku mengunci putrinya itu di sebuah ruangan.
Lalu pelaku memenggal kepala putrinya dengan benda tajam.
Setelah memenggal kepala putrinya, Kumar keluar rumah sambil menenteng kepala putrinya.
Kumar direkam berjalan tanpa alas kaki di jalanan sambil menenteng kepala putrinya.
Ia berjalan membawa kepala tersebut menuju kantor polisi.
Melihat pemandangan yang mengerikan tersebut, warga setempat lantas melapor kepada polisi.
Ia kemudian diadang oleh penduduk setempat, mereka menggeledahnya untuk melihat apakah dirinya membawa senjata tajam.
Dalam rekaman, Kumar tampak tidak terpengaruh.
Dia bahkan menjawab panggilan teleponnya.
Kepada orang-orang, dia memberi tahu tubuh putrinya ada di rumahnya.
Ia juga mengatakan akan membunuh kekasih putrinya jika bisa menemukannya.
Setelah itu, Kumar ditangkap dan dibawa ke kantor polisi sambil membawa kepala putrinya.
Kumar ditangkap bersama istrinya setelah penduduk setempat memanggil polisi.
Polisi yang dikirim untuk melakukan pemeriksaan post-mortem menemukan tubuh Neelam.
Dalam sebuah video yang direkam oleh polisi, dia terdengar mengatakan bahwa dia marah karena putrinya berpacaran dengan pria yang tidak disukainya.
Kumar mengatakan kepada polisi bahwa dia telah meninggalkan tubuh putrinya dan senjata yang dia gunakan di dalam ruangan.
Kini, polisi mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
Baca juga: Tak Senang Anak Berteman dengan Pria, Ayah Penggal dan Menenteng Kepala Putrinya ke Kantor Polisi
Baca juga: Ikan Asin Tidak Dibuang Kotoran Perutnya, Apakah Seluruh Dagingnya Jadi Najis? Begini Penjelasan UAS
Sementara itu, seorang polisi diskors setelah sebuah foto bocor yang menunjukkan polisi itu membawa kepala yang terpenggal dengan tidak benar.
Tahun lalu, Uttar Pradesh yang memuncaki daftar negara bagian India yang memiliki jumlah kejahatan tertinggi menurut Biro Catatan Kejahatan Nasional.
Pembunuhan oleh anggota keluarga karena menjalin hubungan yang tak direstui dikenal sebagai "pembunuhan demi kehormatan".
Meskipun tidak ada angka otentik, para aktivis mengatakan ratusan "pembunuhan demi kehormatan" terjadi setiap tahun di India.
Gagasan kuno tentang tradisi dan kehormatan keluarga masih tertanam kuat dalam benak sebagian besar masyarakat India.
Banyak di antara para korban yang dibukuh keluarganya karena menikah dengan orang yang di luar kastanya.
Kejahatan ini didukung, atau bahkan didorong, oleh dewan kasta berbasis desa.
Pada 2011, Mahkamah Agung India mengatakan, orang yang melakukan “pembunuhan demi kehormatan” harus menghadapi hukuman mati.
Simak video ini:
Pembunuhan demi kehormatan mengacu pada pembunuhan seseorang, biasanya seorang wanita, karena melanggar norma sosial budaya, komunitas atau agama mereka.
Tindakan kekerasan biasanya dilakukan oleh kerabat korban sendiri yang merasa orang tersebut telah mempermalukan atau mencemarkan nama baik keluarga.
Pada Januari 2021, seorang wanita Arab Saudi dibunuh oleh saudara laki-lakinya sendiri karena dia memiliki akun Snapchat, menurut laporan.
Tagar #SaveManalSisterofQamar mulai beredar luas di kalangan pengguna media sosial berbahasa Arab setelah dugaan kejahatan tersebut.
Slogan aktivis tersebut mengacu pada seorang wanita berusia 26 tahun bernama Qamar, yang hilang di provinsi Al-Kharj di Arab Saudi tengah pada 19 Januari.
Tubuhnya kemudian ditemukan terkubur di gurun pasir.
Saudara perempuan korban, Manal, mencurigai saudara laki-laki yang berpikiran konservatif melakukan kejahatan tersebut.
Manal menulis tentang keyakinannya secara online.
Dia mengklaim orang-orang itu membunuh Qamar karena marah setelah mengetahui dia memiliki akun Snapchat.
Manal dilaporkan ditahan oleh polisi Al-Kharj yang menuntutnya berhenti mempublikasikan kematian saudara perempuannya.
Aktivis hak-hak perempuan kemudian membanjiri media sosial dengan tagar pemberontakan dalam upaya untuk menjelaskan masalah tersebut. (Serambinews.com/ Kompas.com/ Tribun Medan)
Baca juga: VIDEO - Polisi Myanmar Tembak Mati Demonstran, 38 Orang Tewas Termasuk Empat Anak-anak
Baca juga: Ikan Asin Tidak Dibuang Kotoran Perutnya, Apakah Seluruh Dagingnya Jadi Najis? Begini Penjelasan UAS
Baca juga: Animo Warga Abdya Jadi Peserta BPJS Tinggi
Baca juga: Dandim 0113/Gayo Lues Mulai Salurkan Bantuan dari Kodam Iskandar Muda
Kompas.com: Pacarnya Tak Direstui, Gadis Ini Dipenggal Ayahnya
Tribun-medan.com dengan judul: Seorang Ayah Penggal dan Arak Kepala Putrinya, Membunuh Demi Kehormatan Karena Si Anak Punya Kekasih