Berita Gayo Lues
Jalan Kaki Capai 2 Jam Menuju Lokasi, TNI, Polisi, Warga Berhasil Padamkan Karhutla di Rikit Gaib
Untuk memadamkan api di perkebunan sere wangi dan hutan pinus di atas gunung itu, mereka semua harus berjalan kaki dua jam lebih menelusuri aliran
Penulis: Rasidan | Editor: Mursal Ismail
Untuk memadamkan api di perkebunan sere wangi dan hutan pinus di atas gunung itu, mereka semua harus berjalan kaki dua jam lebih menelusuri aliran sungai.
Laporan Rasidan|Gayo Lues
SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN - TNI, polisi dan warga berhasil memadamkan api di pegunungan Desa Lukup Baru, Kecamatan Rikit Gaib, Kabupaten Gayo Lues (Galus), Jumat (5/3/2021) sore.
Untuk memadamkan api di perkebunan sere wangi dan hutan pinus di atas gunung itu, mereka semua harus berjalan kaki dua jam lebih menelusuri aliran sungai.
Pemadaman kebakaran dan lahan (Karhutla) ini menggunakan peralatan seadanya, seperti semprot gendong.
Pemadaman berhasil dilakukan setelah api sebelumnya sudah menghanguskan lahan tersebut 2,5 hektare lebih.
Dandim 0113/Galus, Letkol Inf Yudhi Hendro Prastyo, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Sabtu (6/3/2021).
Baca juga: Pria Mabuk Tembak Bocah yang Asyik Bermain Bersama Temannya
Baca juga: Pendaftaran CPNS 2021 Sebentar Lagi Dibuka, Persiapkan Fisik dan Mental Sebelum Menjawab Soal CPNS
Baca juga: Kisruh Partai Demokrat, Mahfud MD: Sikap Pemerintah Sama Seperti Pak SBY Soal PKB Tahun 2008
Menurut Dandim, TNI juga menggunakan Aplikasi Lapan untuk memantau kebakaran hutan dan lahan di seluruh wilayah, khususnya hutan dan lahan di wilayah Gayo Lues.
Dandim menceritakan kemarin sekira pukul 13.50 WIB, mereka sekitar 30 orang yang terdiri atas Anggota Babinsa Kodim 0113/Galus bersama masyarakat dan pihak PT Kencana melakukan pencarian titik api.
Titik api ini terpantau melalui Aplikasi Lapan, sehingga sekitar pukul 16.50 WIB api berhasil dipadamkan.
"Untuk mencapai ke lokasi titik api yang sudah menghanguskan sekitar 2,5 hektare ini, kami sekitar dua jam lebih melintasi aliran sungai di bawah pegunungan," kata Dandim.
Dandim mengatakan tak mengetahui pasti penyebab kebakaran hutan ini, namun bisa jadi ada warga berburu, kemudian membuang puntung rokok sembarangan, sehingga memicu kebakaran di musim kemarau ini. (*)