Bocah Tenggelam
Tujuh Jam Tenggelam, Seorang Bocah di Aceh Utara Ditemukan Tersangkut di Akar Kayu
Jasad bocah tersebut ditemukan tersangkut akar kayu dalam sungai kawasan desa setempat setelah dilakukan pencarian oleh warga dan Tim Search And Rescu
Penulis: Jafaruddin | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Setelah tujuh tenggelam di Krueng Pase bocah asal Desa Baro Kecamatan Samudera Aceh Utara, M Raihan (7) baru ditemukan warga pada Sabtu (6/2021) sekitar pukul 01.10 WIB dini hari.
Jasad bocah tersebut ditemukan tersangkut akar kayu dalam sungai kawasan desa setempat setelah dilakukan pencarian oleh warga dan Tim Search And Rescue (SAR) Aceh Utara.
Lokasi ditemukan bocah tersebut berjarak sekitar 5 kilometer dari lokasi tenggelam.
Raihan tenggelam pada Jumat (5/3/2021), sekira pukul 18.00 wib setelah terseret arus.
Saat itu korban sedang menyeberang sungai karena mengira sungai sudah mulai dangkal.
• Bagaimana Hukum Menonton Video yang Terlihat Aurat saat Puasa? Ini Jawaban Ustaz
• Cerita Ketua DPC Demokrat Ditawari Uang Rp 100 Juta Ikut KLB, Katanya 2024 Calonkan Anak Presiden
Tiba-tiba saat berjalan menyeberang, korban malah terseret arus dan kemudian tenggelam.
“Raihan ditemukan di kedalaman air 180 sentimeter tersangkut di akar kayu di dalam air,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, Amir Hamzah kepada Serambinews.com, Sabtu (6/3/2021).
Sehingga saat pencarian Tim BPBD dan SAR susah untuk menemukan korban.
Korban ditemukan sekitar pukul 01.10 WIB dini hari oleh masyarakat setempat sekitar satu kilometer dari lokasi tenggelam.
Menurut Amir, korban kemudian dievakuasi oleh warga ke tepi sungai dan langsung dibawa dengan mobil patroli Polsek Samudera ke RSU Cut Meutia Aceh Utara untuk memastikan korban meninggal atau belum.
Ternyata hasil visum korban telah meninggal dunia. Kemudian jenazah dibawa pulang ke rumah orangtuanya.
“Informasi tambahan korban dikebumikan hari ini di kampung halamannya Gampong Baro Kecamatan Samudera,” pungkas Amir Hamzah.(*)