Berita Pidie

Bupati Pidie Semprot Pupuk Alami Membasmi Hama Tanaman Coklat di Titeu, Diracik Ala Abusyik

Demonstrasi pupuk alami Abusyik juga didampingi Camat Titeu Cut Maitiriani SSTP M Eng, Kadis Pertanian Pidie Ir Sofyan

Penulis: Nur Nihayati | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/NUR NIHAYATI
Bupati Pidie, Roni Ahmad alias Abusyik dan Camat Titeu Cut Maitriani MEng sedang menyemprot tanaman coklat di kebun rakyat di Desa Blang Tho Kemukiman Tong Peudeen, Titeu, Pidie, Selasa (9/3/2021). 

Demonstrasi pupuk alami Abusyik juga didampingi Camat Titeu Cut Maitiriani SSTP M Eng, Kadis Pertanian Pidie Ir Sofyan

Laporan Nur Nihayati | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Bupati Pidie, Roni Ahmad alias Abusyik melakukan praktek penyemprotan pupuk alami pada ratusan tanaman coklat di Desa Blang Tho Kemukiman Tong Peudeeng, Kecamatan Titeu, Pidie, Selasa (9/3/2021).

Demonstrasi pupuk alami Abusyik juga didampingi Camat Titeu Cut Maitiriani SSTP M Eng, Kadis Pertanian Pidie Ir Sofyan, Asisten II Setdakab Pidie Buchari AP MSi, Kadis Lingkungan Hidup Safrizal, S.STP, M.Ec.Dev.

Selanjutnya juga puluhan petani coklat serta penyuluh pertanian hadir di lokasi kebun tersebut.

Bupati Pidie, Roni Ahmad atau akrab disapa Abusyik mengatakan, pertanian ibaratnya nyawa.

Jika salah maka terjadilah kesalahan bagi hal lainnya termasuk hasil pertanian yang dikonsumsi.

Abusyik telihat piawai mendemonstrasikan pemakaian pupuk alami untuk menerapkan konsep pertanian sehat.

Baca juga: PNA Aceh Singkil Dukung Sayuti Abubakar Jadi Cawagub Aceh 

Baca juga: Hari Ini Bertambah 1 Warga Lhokseumawe yang Terpapar Covid-19

Baca juga: Sore ini, KMP Aceh Hebat 1 Angkut Penumpang Perdana dari Calang ke Simeulue

Demonstrasi pupuk alami pada tanaman kakao di lahan perkebunan rakyat disaksikan petani setempat.

Suasana penyemprotan ini tidak surut kendatipun terik matahari dan cuaca panas di lokasi itu.

Dengan menggunakan kopi koboy berwarna merah semangat Abusyik bersama petani dan penyuluh pertanian setempat tak surut.

Orang nomor satu di Pidie menyusuri tanaman coklat dengan menggendong tangki semprot.

Kemudian berjalan pelan menyusuri luasnya areal tanaman kakao di sana.

Begitu juga sosok Camat Titeu merupakan seorang perempuan ikut menggendong tangki semprot untuk mengayunkan isi pupuk alami ini ke arah batang coklat dan lokasi sekitarnya.

Pupuk alami ini adalah racikan olahan Abusyik tanpa bahan kimia.

Suasana hangat dan penuh keakraban mewarnai penyemprotan di kebun coklat itu.

Sejauh pupuk alami ala Abusyik ini sampai saat ini masih dibagi gratis tidak diperjual belikan.

"Nanti jadi kalian butuh lagi, cari aja Abusyik," ucap Roni Ahmad.

Dia mengatakan juga, salah satu strategi meningkatkan produktivitas tanaman pangan emperkuat potensi pangan lokal dan beralih ke pertanian alami.

"Pertanian adalah nyawanya petani. Jangan sampai salah, karena pertanian alami adalah solusi pertanian yang sehat dan berkelanjutan," ungkap Abusyik.

Pertanian alami juga penting untuk perbaikan ekosistem di lahan pertanian yang kian rusak terpapar bahan kimiawi seperti pestisida.

Kandungan pupuk alami, kata Abusyik, dapat meningkatkan produktivitas tanaman dan memperbaiki kandungan hara tanah.

Bahkan, pertanian alami dan ramah lingkungan sudah menjadi salah satu unggulan saat ini dan diyakini akan terus berkembang.

Maka dari itu, diharapkan semua komoditas pangan Aceh, baik padi, sayuran atau buah-buahan kelak tidak lagi mengandung bahan berbahaya.

Hakekatnya, pertanian yang sehat dan ramah lingkungan adalah pertanian yang mempertahankan kesuburan dan produktivitas tanah, serta mengurangi bahan pupuk kimia.

Salah satu kunci pertanian sehat adalah tersedianya tanah yang sehat sehingga akan menghasilkan pangan sehat.

Sehingga menghasilkan manusia yang sehat pula.

"Harapan saya untuk kita perbaiki kembali. Seberapa dampaknya, bagaimana menciptakan masyarakat yang sehat.

Untuk apa menciptakan jalan mewah ke lahan pertanian selanjutnya kita tidur di atas ranjang rumah sakit karena banyak zat-zat kimia di dalam tubuh kita," tandas Abusyik.

Kadis Pertanian

Kepala Dinas Pertanian Pidie, Ir Sofyan mengatakan, pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan.

Manfaat dalam pemakaian jangka panjang:

1. Pupuk organik mampu berperan memobilisasi atau menjembatani hara yang sudah ada ditanah sehingga mampu membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh akar tanaman.

2. Pupuk organik berperan dalam pelepasan hara tanah secara perlahan dan kontinu sehingga dapat membantu dan mencegah terjadinya ledakan suplai hara yang dapat membuat tanaman menjadi keracunan.

3. Pupuk organik membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi tekanan atau tegangan struktur tanah pada akar-akar tanaman

4. Pupuk organik dapat meningkatkan struktur tanah dalam arti komposisi partikel yang berada dalam tanah lebih stabil dan cenderung meningkat karena struktur tanah sangat berperan dalam pergerakan air dan partikel udara dalam tanah, aktifitas mikroorganisme menguntungkan, pertumbuhan akar, dan kecambah biji.

5. Pupuk organik sangat membantu mencegah terjadinya erosi lapisan atas tanah yang merupakan lapisan mengandung banyak hara.

6. Pemakaian pupuk organik juga berperan penting dalam merawat/menjaga tingkat kesuburan tanah yang sudah dalam keadaaan berlebihan pemupukan dengan pupuk anorganik/kimia dalam tanah.

7. Pupuk organik berperan positif dalam menjaga kehilangan secara luas hara Nitrogen dan Fosfor terlarut dalam tanah

8. Keberadaan pupuk organik yang tersedia secara melimpah dan mudah didapatkan.

Namun demikian, perlu juga disadari bahwa keuntungan dan manfaat ganda diatas yang tidak didapatkan dalam pemakaian murni dengan pupuk anorganik/buatan/kimia.

Langkah terbaik adalah mengkombinasikan pemakaian pupuk kimia dengan pupuk organik secara tepat sehingga tujuan awal untuk menambah kesuburan tanah dan peningkatan produktiftas tanaman pertanian terbukti nyata, atau penggabungannya disebut dengan Fisika, Kimia dan Biologi.

Di sisi lain, Sofyan mengaku, hama menyerang tanaman coklat salah satunya adalah penggerak buah.

Maka itu perlu dilakukan upaya melakukan gerakan untuk merubah perilaku masyarakat dari ketergantungan memakai pupuk dan pestisida kimia ke arah sistem budidaya organik dengan pemakaian pupuk alam.

"Kita harapkan kerusakan tanaman bisa pulih kembali sehingga produktivitas dan kualitas bisa tercapai juga tidak merusak lingkungan," demikian Kadis Pertanian Pidie, Sofyan. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved