Masjid UEA di Solo

Fakta & Perjalanan Masjid Agung Sheikh Zayed di Solo, Hadiah dari Pangeran Mahkota UEA untuk Jokowi

Masjid Agung Sheikh Zayed yang akan dibangun di Solo akan sama dengan Sheikh Zayed Grand Mosque yang ada di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
Kementerian Agama RI
Jokowi dan UEA Semakin Harmonis, Putra Mahkota Bangun Replika Masjid Raya Sheikh Zayed di Kota Solo 

SERAMBINEWS.COM - Pembangunan Masjid Sheikh Zayed Grand Mosque, hadiah dari pangeran mahkota Uni Emirat Arab (UEA) untuk Presiden Joko Widodo resmi dimulai.

Pembangunan ini ditandai dengan peletakan batu pertama, yang dilangsungkan pada Sabtu, (6/3/2021), dan dihadiri oleh sejumlah pejabat negara.

Termasuk KBRI, Gubernur Jawa Tengah, Walikota Surakarta, tokoh agama dan masyarakat serta perwakilan dari Uni Emirat Arab (UEA).

Masjid Agung Sheikh Zayed yang akan dibangun di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo merupakan replika dari Grand Mosque di Abu Dhabi.

Replika masjid megah yang ada di ibu kota UEA ini merupakan hibah penuh Pangeran Uni Emirat Arab, Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan, yang diberikan sebagai hadiah untuk Jokowi.

Berikut adalah Fakta dan perjalanan proyek Masjid Sheikh Zayed Grand Mosque di Solo, Jawa Tengah.

Baca juga: VIDEO Melihat Masjid Peninggalan Presiden Jokowi di Aceh

1. Berawal dari Janji Pangeran UEA

Pembangunan Masjid Replika Sheikh Zayed Grand Mosque merupakan hadiah dari Mohammed Bin Zayed untuk Indonesia yang disampaikan pada tahun 2019.

Melansir Kompas.com, Sheikh Mohamed yang merupakan Pangeran Uni Emirat Arab (Abu Dhabi) datang ke Indonesia pada Rabu, 24 Juli 2019.

Presiden Jokowi memberi sambutan hangat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan mengajak pangeran ke Istana Bogor.

Mereka tampak akrab sepanjang pertemuan itu.

Jokowi terlihat menyetir sendiri dan membawa pangeran berkeliling.

Jokowi juga memberikan durian kepada Sheikh Mohamed untuk dicicipi.

Selain bekerja sama dalam beberapa bidang, pangeran pun berjanji membangunkan Jokowi sebuah masjid di kampung halaman Jokowi.

2. Dipilih lokasi bekas Depo Pertamina

Tak butuh waktu lama, sebulan kemudian tim kepresidenan langsung meninjau beberapa calon lokasi masjid.

Akhirnya dipilihlah bekas Depo dan SPBU Pertamina di Gilingan, Banjarsari, Solo sebagai lokasi masjid.

Melansir Kompas.com, pengukuran arah kiblat masjid melibatkan Kementerian Agama (Kemenag) Solo, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, NU dan Tim Falakiyah Kemenag RI.

Baca juga: UEA Mulai Bangun Replika Masjid Agung Sheikh Zayed di Solo, Bagian Investasi UEA Rp 328 Triliun

"Kita hari ini menentukan arah kiblat. Kami mengundang tokoh Muhammadiyah, NU, MUI, agar semuanya di sini tidak ada simpang siur. Kita tahu masyarakat Indonesia itu majemuk. Biar nanti tidak salah dalam penentuan arah kiblat masjid," kata utusan Dubes RI untuk UEA Husin Bagis, Setyo Wisnu Broto pada Selasa 20 Agustus 2019, seperti dikutip dari Kompas.com.

3. Megah, Jadi replika Grand Mosque Abu Dhabi

Masjid Agung Sheikh Zayed yang akan dibangun di Solo akan sama dengan masjid Sheikh Zayed Grand Mosque yang ada di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Melansir laman kemenag.go.id, Menteri Agama Yaqut Cholil mengungkapkan, replika masjid terindah di dunia yang direncanakan selesai dibangun dalam kurun waktu 1,5 tahun ini akan memiliki desain yang mirip dengan masjid aslinya.

Hanya saja, ukurannya tidak sebesar Grand Mosque yang ada di Abu Dhabi.

Masjid Agung Sheikh Zayed di Solo didesain dengan empat menara menjulang, satu kubah utama dan dikelilingi oleh kubah-kubah kecil.

Ornamen bangunan yang diterapkan juga akan mengadopsi ornamen dari bangunan di timur tengah.

Baca juga: Putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep Ungkap Soal Putus Cinta Dengan Fellicia : Aku Dimaki-maki

4. Mampu Tampung 10 ribu jamaah

Masjid Agung Sheikh Zayed Solo akan dibangun di atas tanah seluas 3 hektar.

Masjid megah yang ditargetkan rampung pada 2021 mendatang ini direncanakan mampu menampung hingga sekitar 10 ribu jamaah.

"Replika Masjid Agung Sheikh Zayed di Solo ini memang tidak akan sebesar masjid asli, Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi yang mampu menampung 40.000 jamaah. Namun desainnya sama persis dan semua biaya pembangunan masjid ini diberikan oleh pemerintah UEA," ujar Menag Yaqut.

5. Total Anggaran Rp 300 M, ditanggung UEA

Menag Yaqut mengungkapkan, Masjid Agung Sheikh Zayed yang ada di Abu Dhabi memiliki luas 22.412 meter persegi.

Masa pembangunannya hingga 12 tahun, dengan total anggaran mencapai sekitar USD 545 juta atau setara Rp 8 triliun.

Sedangkan untuk replikanya yang akan dibangun di Solo, total anggaran pembangunannya mencapai USD 20 juta atau hampir Rp 300 miliar.

Seluruh biaya pembangunan Masjid Agung Sheikh Zayed di Solo ditanggung oleh Pemerintah UEA.

6. Juga ada Islamic Center

Selain masjid, Pangeran Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan juga akan membangun Islamic Center di Kota Solo.

Melansir Tribun Solo, Kepala Kementerian Agama, Hidayat Maskur mengatakan, pembangunan tersebut akan dilakukan setelah masjid rampung digarap.

"Selain masjid ternyata masih ada kerjasama yang kedua tentang Islamic Center," kata dia.

"Setelah pembangunan masjid akan diikuti pembangunan Islamic Center di Solo," tambahnya.

Islamic Center, sambung Hidayat, akan dilengkapi sejumlah fasilitas seperti di Abu Dhabi.

"Dilengkapi dengan mall, bentuk kaya di Abu Dhabi, juga ada pusat kegiatan Islamic Center di situ," tambahnya.

Islamic Center tersebut diproyeksi membutuhkan lahan seluas lebih dari 4 hektare.

Terpisah, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan Pemerintah Kota Solo sudah menyiapkan sejumlah lahan untuk dipakai.

Salah satunya, terletak di dekat Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

"Nanti saya arahkan ke dekat UNS. Kita sudah dapat lahannya. Sudah saya carikan kalau islamic Center lebih baik di deket kampus," ujarnya.

7. Jadi simbol kedekatan Indonesia dan UEA

Menurut Menag Yaqut, pendirian masjid Masjid Agung Sheikh Zayed di Solo merupakan simbol kedekatan antara Indonesia dan UEA.

Apalagi hak intelektual desain masjid ini juga milik Pangeran Mohammed bin Zayed Al Nahyan.

"Pembangunan Masjid Agung Sheikh Zayed di Solo ini menunjukkan kedekatan dan hubungan harmonis antara Indonesia dan Uni Emirat Arab, khususnya antara Presiden Jokowi dan Pangeran Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan yang semakin intensif dalam dua tahun terakhir," ujar Menag Yaqut saat peresmian groundbreaking, di Solo, Sabtu (6/3/2021).

Lebih lanjut, Menag Yaqut menambahkan, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo juga akan menjadi salah satu mercusuar syiar Islam di Nusantara dan simbol moderasi beragama dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia dan keadilan sosial.

Masjid yang akan dibangun dengan hibah penuh dari Putra Mahkota Persatuan Emirat Arab bukan hanya menjadi tempat untuk shalat berjamaah.

Tetapi juga berfungsi sebagai pusat kegiatan dakwah, sosial dan pembinaan umat serta destinasi wisata religi yang menjunjung tinggi nilai kesucian masjid. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved