Daya Beli

Hingga Masuki Maret, Daya Beli Bahan Bangunan di Aceh Masih Rendah

Seng gelombang ukuran 6 kaki harganya Rp 60.000/lembar, seng ukuran 7 kaki Rp 70.000/lembar dan seng ukuran 8 kaki Rp 80.000/lembar.

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/SARI MULYASNO
Kapal pengangkut semen sedang bongkar muatan di pelabuhan laut Sinabang, Senin (8/2/2021). 

Laporan Herianto | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM - Kalangan pedagang bahan bangunan di Banda Aceh dan Aceh Besar mengatakan, daya beli bahan bangunan seperti semen, besi beton, seng, pasir, batu bata, batu gunung dan lainya memasuki bulan Maret 2021 ini, masih rendah.

"Harga bahan bangunan masih relatif stabil, tapi daya belinya yang masih tetap lemah dan rendah sampai memasuki bulan Maret 2021 ini,” kata pedagang bahan bangunan di Pasar Peunayong, H Sofyan kepada Serambinews.com Selasa (9/3/2021) di Banda Aceh.

Harga semen, sebut Sofyan, tetap stabil. Semen andalas masih Rp 55.000/sak (40 Kg) dan semen padang Rp 53.000/sak (40 Kg).

Begitu juga besi beton, ukuran 10 mili panjang 10 meter harganya Rp 62.000/batang dan ukuran 12 mili Rp 93.000/batang. Harga seng juga demikian.

Seng gelombang ukuran 6 kaki harganya Rp 60.000/lembar, seng ukuran 7 kaki Rp 70.000/lembar dan seng ukuran 8 kaki Rp 80.000/lembar.

Keluhan yang sama juga disampaikan Edy, pedagang bahan bangunan di jalan T Umar Setui.

Ia mengatakan, daya beli bahan bangunan pada bulan Maret 2021 ini, tidak begitu jauh dengan omzet penjualan bulan Januari dan Februari 2021.

VIDEO Pria Ini Berani Melawan Dua Pelaku Pencuri Motornya hingga Terluka Karena Ditembak

Kehadiran KMP Aceh Hebat Diharapkan Dapat Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Kalaupun ada kenaikannya, sedikit sekali. Rata-rata penjualan semen saat ini per hari sekitar 20-30 sak. Kalaupun ada permintaan semen 100 sak, dari perusahaan developer yag sedang bangun rumah.

Edy mengatakan, permintaan bahan bangunan baru akan bergerak naik, jika pemerintah provinsi dan kabupaten/kota mengontrakkan paket proyek fisiknya kepada kontraktor.

“Sampai minggu pertma bulan Maret ini, kita belum dengar beritanya, kapan paket-paket proyek fisik APBA dan APBK 2021 yang telah dilelang pada bulan Februari lalu, bisa dikontrakkan kepada rekanan,” tutur H Sofyan.

Harapan penjual bahan bangunan di Banda Aceh dan Aceh Besar dalam masa pandemi covid 19 tahun kedua ini, ungkap H Sofyan, hanya kepada paket-paket proyek fisik pemerintah.

Jika pemerintah banyak bangun gedung dan rumah, omzet penjualan bahan bangunan bisa meningkat.

"Ada beberapa kegiatan proyek non pemerintah yang berjalan di Aceh, memasuki tahun ke dua masa pandemi ini, aktivitasnya kami lihat sudah terhenti sementara," ujarnya.

Sampai kini, orang yang ingin berinvestasi di Aceh masih sedikit, kalaupun ada yang ingin masuk, untuk investasi kecil. Misalnya bangun pabrik es dan cold storage.
Di Aceh ada proyek pembangunan jalan tol, ungkap H Sofyan, bahan bangunannya tidak dibeli di toko bangunan, tapi mereka beli langsung ke pabrik.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved