Komunitas Aceh di Malaysia, SUBA di Antara Kemanusiaan dan Kekompakan
ni pertemuan penting yang membincangkan kemudahan untuk ahli (anggota) SUBA, dan prosedur penanganan terhadap orang-orang Aceh
“Ini pertemuan penting yang membincangkan kemudahan untuk ahli (anggota) SUBA, dan prosedur penanganan terhadap orang-orang Aceh yang mengalami musibah di Malaysia,” kata Jafar Insya Reubee, anggota komunitas Aceh di Malaysia yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut.
“Bek watee saket sagai jak mita persatuan. Watee sehat pun peureulee syit jak bak persatuan.” Kalimat yang secara sederhana berarti “saling membantu sesama” ini, meluncur dari mulut Tgk Bukhari Ibrahim, Ketua Kelab Kebajikan Komuniti Melayu Acheh Malaysia, dalam sebuah pertemuan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Senin (8/3/2021). Kemarin, para pekerja kemanusiaan yang lebih dikenal dengan SUBA (Sosialisasi Ummah Bansigom Aceh) menggelar pertemuan di Kantor Koperasi MASA Kuala Lumpur Berhad, Nomor 46, Jalan Raja Bot, Kg Baru, 50300 Kuala Lumpur.
Rapat dipimpin oleh Ketua SUBA, Tgk Bukhari Ibrahim. Turut hadir, Wakil Ketua SUBA, Toke Murdani, Penasihat SUBA yang juga Presiden Permebam, Datuk Mansur Usman, serta para pimpinan SUBA dari 19 kawasan di Semenanjung Malaysia. “Ini pertemuan penting yang membincangkan kemudahan untuk ahli (anggota) SUBA, dan prosedur penanganan terhadap orang-orang Aceh yang mengalami musibah di Malaysia,” kata Jafar Insya Reubee, anggota komunitas Aceh di Malaysia yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut.
Jafar Insya mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Tgk Bukhari memberikan arahan-arahan mengenai penanganan terhadap warga Aceh yang mengalami musibah di Malaysia. Menurutnya, kepedulian terhadap sesama warga Aceh di Malaysia sangat penting dalam rangka menjaga harkat dan martabat orang Aceh di perantauan.
Karenanya, kata Tgk Bukhari, SUBA sebagai kelab kebajikan dari Persatuan Melayu Berketurunan Acheh Malaysia (Permebam), berkewajiban memfasilitasi hal ini. Di pihak lain, SUBA tentu juga punya aturan dan prosedur standar atau SOP dalam memberikan bantuan kepada warga Aceh yang sedang menghadapi musibah atau masalah.
“Nah, prosedur dan syarat inilah yang dibincangkan hari ini (kemarin-red). Sehingga dapat disosialisasikan kepada seluruh komunitas Aceh, termasuk warga negara keturunan Aceh di Malaysia,” kata Jafar Insya mengutip penjelasan Tgk Bukhari.
Dikatakan, dengan adanya prosedur standar ini, ke depan diharapkan persatuan dan silaturahmi sesama warga Aceh di Malaysia, akan terjaga lebih erat lagi. “Bek watee saket sagai jak mita persatuan. Watee sehat pun peureulee syit jak bak persatuan. Artinya saling membatu sesama,” ujar Tgk Bukhari Ibrahim.
“Untuk keterangan lebih lanjut bisa ditanyakan langsung ke opis SUBA atau langsung menghubungi kantor SUBA Pusat di Nomor 46, Jalan Raja Bot, Kg Baru, 50300 Kuala Lumpur. Tel 01-123577886,” tulis Jafar Insya Reubee.
Resume hasil rapat
Berikut antara lain hal-hal yang dibahas dan kesepakatan dalam rapat Kelab Kebajikan Komuniti Melayu Acheh Malaysia (SUBA), di Kuala Lumpur, Senin 8 Maret 2021. Pertama, Setiap Ahli yang memiliki card akan aktif setelah membayar iuran selama 3 bulan (90 hari) berturut-turut, bermula dari Tarikh Kad Ahli dikeluarkan. Kedua, Seseorang Ahli akan terkeluar (gugur) dari Persatuan jika gagal membayar setoran bulanan selama 3 bulan berturut-turut.
Ketiga, Ada perbedaan Ahli SUBA yang memiliki card dan Ahli Suba yang tidak memiliki card terkait dengan bantuan. Keempat, Pendaftaran dan pungutan setoran bulanan akan diuruskan oleh pengurus-pengurus di peringkat Negeri masing-masing. Kelima, Setiap Negeri di semenanjung Malaysia bertanggung jawab atas Persatuan SUBA daerah yang dibentuk di sebuah negeri
Keenam, Setiap persatuan daerah harus bertanggung jawab kepada Ahli SUBA di bawah jagaan daerah masing-masing. Ketujuh, Bagi yang tidak menjadi Ahli Persatuan (tidak memiliki card) maka bantuan yang diberikan kepada golongan tersebut adalah hasil dari sumbangan umum dari Kawasan masingmasing seberapa yang ada (tidak boleh ditentukan).
Faedah-faedah yang akan diberikan oleh persatuan kepada ahli-ahli SUBA: Pertama, Biaya rawatan hospital jika terjadi kecelakaan dengan jumlah RM 500-RM 5.000. Kedua, Biaya rawatan hospital jika terpaksa dirawat di hospital karena sakit yang kritikal dengan jumlah RM 500-RM 5.000. Ketiga, Biaya pengurusan jenazah hingga dikebumikan di Malaysia dengan jumlah tidak lebih dari RM 5.000.
Keempat, Persatuan tidak akan memberikan sembarang bantuan keuangan kepada Ahli yang mendapat rawatan hospital/klinik yang biayanya kurang daripada RM 500. Kelima, Bagi Ahli yang tertangkap kerana tiada dokumen oleh pihak yang terwajib maka persatuan akan menanggung tiket Ketika untuk dihantar pulang setelah habis menjalani hukuman dan biaya cash sebesar Rp 1.000.000.
Keenam, Bantuan akan diberikan berdasarkan bil atau resit resmi dari hospital. Ketujuh, Pengurus Persatuan berhak menolak memberikan bantuan kepada Ahli yang gagal mengemukakan Bukti seperti bil atau resit atau sembarang bukti lainnya. Kedelapan, Pengurus Persatuan berhak menolak memberikan bantuan kepada ahli-ahli yang telah terkeluar dari Persatuan. (*)