Sersan Dua Aprilia Manganang Dipastikan Pria, KSAD Siapkan 2 Opsi Penempatan Atlet Voli Putri Ini

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menyiapkan dua opsi penempatan tugas baru bagi salah satu prajuritnya, Sersan Dua Aprili

Editor: Faisal Zamzami
Kolase/Instagram/manganang/pbvad
Aprilia Manganang 

Meskipun belakangan diketahui berdasarkan pemeriksaan medis Manganang adalah seorang lelaki.

"Jadi sebetulnya Manganang ini selama ini, sebelum tahu secara faktual, secara medis yang kita lakukan dari minggu lalu itu dia hanya bisa merasakan saja".

"Tapi juga disaat bersamaan tidak bisa melawan keputusan yang diberikan baik paramedis maupun orang tua saat dia dilahirkan saat dia dinyatakan sebagai wanita," kata Andika.

"Itu sudah ada kalau dari hasil wawancara kami, itu sudah ada sejak mungkin awal-awal itu kelas 5 atau 6 SD," lanjut dia.

Namun demikian, kata Andika, saat itu Manganang hanya bisa merasakan bahwa ia berbeda.

Mungkin, kata Andika, saat itu Manganang bertanya-tanya tentang kondisi yang dialaminya sendiri.

"Dia tidak tahu. Dia hanya bisa merasakan saja".

"Mungkin pertama dia sendiri yang ingin tahu jawaban sebenarnya, saya wanita tapi kok postur tubuh saya tidak seperti wanita yang lain," kata Andika.

Umumkan Perubahan Identitas Sersan Dua Aprilia Manganang

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengumumkan perubahan identitas seorang prajurit TNI AD yakni Sersan Dua Aprilia Santini Manganang yang sebelumnya dikenal sebagai perempuan menjadi laki-laki.

Didampingi Tim Dokter RSPAD Gatot Soebroto Andika awalnya Andika menjelaskan kelainan organ reproduksi yang dialami Sersan Manganang yakni hipospadias.

Andika menjelaskan Sersan Manganang yang dilantik menjadi Bintara berpangkat Sersan Dua pada Desember 2016 lalu dilahirkan tahun 1992 tepatnya 27 April di Pulau Sangir, Tahuna, Sulawesi Utara.

Ia menggambarkan untuk menuju lokasi tersebut diperlukan waktu delapan jam dari Manado dengan kapal laut.

Sebetulnya, lanjut Andika, kelainan pada sistem reproduksi laki-laki atau hiposadias cukup sering terjadi, bahkan menempati peringkat kedua dari jumlah kasus yang biasa terjadi untuk kelahiran bayi laki-laki.

Menurut data saat ini, kata dia, di setiap 250 bayi laki yang lahir ada satu yang mengalami kelainan atau hipospadias atau empat orang setiap 1.000 kelahiran bayi laki.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved