Isra Miraj

Peristiwa Seusai Isra' Miraj Berlangsung, dari Rasul Sedih Sampai Dipermalukan Abu Jahal

Isra Mikra diperingati setiap 27 Rajab dan pada tahun ini jika melihat pada kalender Masehi, maka Isra Miraj diperingati pada hari Kamis (11/3/2021).

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Muhammad Hadi
Kemenag via Tribun Jogja
Kilas Isra Mikraj, satu perjalanan Rasulullah yang di luar kebiasaan manusia dan turunnya perintah shalat lima waktu. 

Akan halnya Abu Bakar, sebenarnya tidak menghadiri pertemuan tersebut, namun ketika seseorang membawa berita tersebut kepadanya, ia menyatakan "jika betul ia berkata demikian, demi sesungguhnya saya menyaksikan, bahwa apa yang dikatakan itu benar."

Orang-orang musyrikpun menandaskan "apakah engkau membenarkan orang yang datang ke negeri Syam dalam satu malam, kemudian ia kembali ke Makkah sebelum menjelang pagi?"

Abu Bakar menjawab, "ya, bahkan saya membenarkannya yang lebih jauh dari itu, saya membenarkannya tentang kabar dari langit yang dibawa olehnya."

Baca juga: Wafat Para Ulama Sebagai Tanda Kiamat Sudah Semakin Dekat ? Berikut Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Sejak itulah ia digelari ash-shiddiq atau orang yang sangat benar atau yang sangat membenarkan.

Pada sebagian riwayat juga dikemukakan, pada saat Isra' nabi berhenti pada beberapa tempat untuk shalat.

Pertama adalah di tempat yang oleh Jibril disebut dengan Thaibah di mana nanti akan menjadi tempat tingal Nabi setelah hijrah.

Oleh masyarakat Arab tempat ini disebut dengan Yatsrib yang berasal dari sebutan orang Yunani Yatcroba (tempat yang subur makmur untuk pertanian), dan nantinya menjadi kota Madinah.

Tempat kedua adalah bukit Thursina. Adapun bukit Sinai (Thur-Shina, sekarang dikenal sebagai gunung Katherine) di kawasan Padang Tieh dataran dekat Gaza, adalah bukit tempat Musa menerima wahyu sepuluh perintah (The Ten of Commandements, al-kalimat al-'Asyr) sekitar tahun 1530 SM-atau sesudah masa eksodus tahun 1485 SM.

Baca juga: Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Prof M Dien Madjid, Islam Masuk ke Gayo via Jalur Peureulak

Pada masa Mesir diperintah Fir'aun Thutmose I. Riwayat lain mengatakan pada masa Ramses II sekitar tahun 1250-1225 SM.

Untuk memperoleh wahyu ini, nabi Musa harus mendaki bukit Sinai dengan bertelanjang kaki, sebab oleh Allah, sesampainya Musa pada batas antara tanah umum dengan kawasan bukit di mana Musa akan "bertemu" Tuhan, Musa diperintahkan untuk melepas kan terompahnya.

Inilah yang kita warisi ketika kita mendapati batas suci antara Masjid dengan tanah yang lain, dan kita harus melepaskan sandal sebelum memasuki area batas suci memasuki masjid itu.

Wahyu tersebut merupakan perjanjian antara Tuhan dengan kaum Israel yang menjadi inti dari kitab Taurat.

Ajaran inilah pula yang kemudian oleh orang Barat dinamakan sebagai pandangan hidup Judeo-Christian yang dinilai sebagai dasar pandangan etis dan moral peradaban Barat Sepuluh Perintah Tuhan ini ternyata nantinya akan sangat berkaitan dengan sepuluh wasiat Allah dalam al-Qur'an (al-Kalimat al-'Asyir) bagi orang mukmin.

Padang Tieh ini mengingatkan pula akan hukuman Allah untuk orang Israel selama 40 tahun terlunta-lunta di padang ini dan tidak dapat masuk Yerusalem.

Dalam cerita populer hal ini disebabkan karena ulah pendeta Bustaman, dimana ia termakan rayuan sang istri yang dibujuk syetan untuk menyesatkan Bani Israel.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved