Sama-sama Pernah Jadi Anak Buah SBY, Dipo Alam Sindir Moeldoko, AHY Ikut Menyentil
Keduanya dulu sama-sama menjabat di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tepatnya pada Kabinet Indonesia Bersatu II.
AHY juga menyinggung keterlibatan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, dalam gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).
Moeldoko dituding memanfaatkan uang dan kekuasaan untuk menguasai Partai Demokrat.
AHY mengingatkan bahwa tidak ada cara yang singkat untuk memperoleh sesuatu.
"Bukan dengan jalan pintas, apalagi menghalalkan segala cara. Baik menggunakan kekuatan uang maupun elemen kekuasaan," ujar AHY.
Baca juga: Melalui Video, Rizky Febian Beri Waktu Seminggu Buat Teddy Pardiyana untuk Kembalikan Asetnya
AHY kemudian berpesan bahwa berpolitik adalah etika untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.
Bukan semata-mata cara untuk memperoleh kekuasaan.
"Bagi saya, politik seharusnya adalah etika untuk mengabdi, bukan semata-mata cara untuk berkuasa. Inilah esensi dari konferensi pers hari ini," kata AHY.
Menurut AHY, tidak bisa budaya berpolitik terus dilakukan dengan cara-cara yang tidak fair dan tidak sehat.
"Kompetisi yang tidak fair dan tidak sehat itulah yang mengurungkan niat putra-putri terbaik bangsa untuk masuk dalam gelanggang politik," ujar AHY.
"Untuk itu, yang saya perjuangkan, yang kami perjuangkan, bukan hanya kedaulatan, kehormatan, eksistensi dan masa depan Partai Demokrat, tetapi yang kami perjuangkan adalah nasib dan masa depan demokrasi di bangsa kita," ujar AHY.

Baca juga: 8 Negara Eropa Tangguhkan Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca Setelah Ada Laporan Pembekuan Darah
Sebagai Mantan Prajurit TNI AHY Tetap Hormati Moeldoko: Once a Soldier, Always a Soldier
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tetap memberikan rasa hormatnya kepada Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Rasa hormat AHY terhadap Moeldoko didasarkan pada latar belakangnya yang pernah menjadi seorang prajurit TNI.
"Sebagai mantan prajurit, dan beliau mantan panglima TNI, saya tetap hormat. Itulah tradisi keprajuritan yang kami junjung tinggi di militer. Once a soldier, always a soldier," kata Agus Harimurti di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (8/3/2021) petang.
Kendati demikian, AHY meminta Moeldoko untuk menyadari perbuatannya.