Berita Nagan Raya
Sudah Sebulan, Hasil Laboratorium soal Ikan Mati Mendadak di Nagan Raya belum Keluar
Ya, hasil laboratorium dari sebuah laboratorium milik Pemerintah di Banda Aceh itu belum keluar hingga Jumat (12/3/2021).
Penulis: Rizwan | Editor: Mursal Ismail
Ya, hasil laboratorium dari sebuah laboratorium milik Pemerintah di Banda Aceh itu belum keluar hingga Jumat (12/3/2021).
Laporan Rizwan | Nagan Raya
SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Nagan Raya mengaku belum keluar hasil laboratorium ikan mati mendadak di Krueng Alue Gajah, Dusun Gagak, Desa Lamie, Kecamatan Darul Makmur.
Ya, hasil laboratorium dari sebuah laboratorium milik Pemerintah di Banda Aceh itu belum keluar hingga Jumat (12/3/2021).
Padahal, sampel sudah dikirim oleh DLH pada 15 Februari 2021 lalu atau sudah hampir sebulan.
Kepala DLH Nagan Raya, Teuku Hidayat, menyampaikan hal ini ketika dikonfirmasi Serambinews.com Jumat (12/3/2021).
“Belum keluar,” jawabnya singkat.
Baca juga: VIRAL Tentara Berbadan Kekar Ketakutan Saat Disuntik Vaksin Covid-19 Hingga Ditenangkan Rekannya
Baca juga: Seratusan Keuchik di Nagan Raya akan Berakhir Jabatan, Pemkab Tunjuk Pj, 2021 Tak Ada Pilchiksung
Baca juga: Pemkab Nagan Raya Peringati Israk Mikraj
Padahal, kata dia, keberadaan hasil laboratorium itu sangat diperlukan untuk mengetahui penyebab ikan mati tersebut.
“Harapan kami hasil segera keluar sehingga bisa diketahui kenapa ikan dalam jumlah besar itu mati mendadak," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, DLH Nagan Raya telah turun ke Krueng Alue Gajah, Dusun Gagak, Desa Lamie, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Senin (15/2/2021) siang.
Tim mengambil sampel ikan yang ditemukan mati mendadak yang sempat menghebohkan warga setempat.
Sampel ikan dan air selanjutnya dikirimkan ke Laboratorium di Banda Aceh guna diperiksa penyebab ikan yang ditemukan mati mendadak tersebut.
Ikan mati mendadak yang berukuran besar dan kecil jenis ikan sungai sempat dikaitkan warga dengan dugaan pencemaran limbah perusahaan yang tidak jauh dari wilayah itu. (*)