All England 2021
Mengenal Turnamen All England, Kejuaraan Bulutangkis Paling Bergengsi di Dunia Sejak 1899
Tentunya, turnamen yang sudah diselenggarakan sebanyak 110 kali ini, sangat berbeda dari turnamen bulutangkis lainnya.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM – Turnamen All England menjadi turnamen bulutangkis paling prestisius dan bergengsi di dunia.
Kejuaraan bulutangkis All England merupakan satu dari tiga turnamen super series di level 1000
Tentunya, turnamen yang sudah diselenggarakan sebanyak 110 kali ini, sangat berbeda dari turnamen bulutangkis lainnya.
All England menjadikan turnamen palinng tertua dan bergengsi di dunia.
Para pemain akan menjadikan turnamen All England menjadi paling istimewa dan juga momok bagi mereka.
Tak mudah bagi sejumlah pemain untuk mepertahankan gelar diajang super 1000 All England Ini.
Baca juga: BWF Umumkan Jadwal Baru: Malaysia Open 2021 Digeser dan Indonesia Open 2021 Ditunda
Baca juga: Februari Libur, Ini Jadwal Turnamen BWF di Bulan Maret: All England 2021 Hingga Malaysia Open 2021
Dilansir dari allenglandbadminton.com, All England pertama kali digelar di stadion Guildford pada tanggal 4 April 1899.
Saat itu hanya tiga kategori yang ditandingkan, yakni ganda putra, ganda putri dan ganda campuran.
Kemudian, tunggal putra dan tunggal putri baru dipertandingkan di tahun selanjutnya, pada 1900.
Meskipun digelar setiap tahun sejak 1899, All England pernah dihentikan pada tahun 1915 hingga 1919 akibat dari Perang Dunia I.
Setelah tahun 1919, All England kembali digelar di Royal Horticultural Hall, Vincent Square, London.
Namun, di tahun 1940 hingga 1946 turnamen ini harus kembali rehat akibat dari Perang Dunia II.
Sebelum bernama All England, ternyata turnamen ini dulunya bernama ‘The Open English Championships’ di tahun 1899 hingga 1902.
Baca juga: Daftar Juara BWF World Tour Finals 2020 dan Jadwal Turnamen Badminton 2021 Berikutnya
Baca juga: Hasil Final BWF World Tour Finals 2020 - Tai Tzu Ying Pemenang BWF World Tour Finals 2020
Dalam penyelenggaraannya, All England sudah tujuh kali berpindah stadion, sebelum akhirnya memilih stadion Arena Birmingham atau National Indoor Arena, Birmingham, Inggris.
Berikut stadion yang pernah menyelenggarakan turnamen paling bergengsi di dunia, All England.
- 1899 - 1901 di HQ London Scottish Regiment Drill Hall, Buckingham Gate
- 1902 di Crystal Palace, Sydenham, Kent
- 1903 - 1909 di Kantor Pusat London Rifle Brigades City, Bunhill Hill, London
- 1910 - 1939 di Royal Horticultural Hall, Vincent Square, London
- 1947 - 1949 di Haringay Arena, London
- 1950 - 1956 di Empress Hall, Earls Court, London
- 1957 - 1993 di Wembley Arena, London
- 1994 hingga kini di Arena Birmingham atau National Indoor Arena, Birmingham.
Sejak tahun 1984, Kejuaraan bulutangkis All England secara eksklusif disponsori oleh Yonex.
Indonesia pertama kalinya ikut andil dalam turnamen ini di tahun 1959.
Pada tahun itupula wakil Indonesia Tan Joe Hok menorehkan sejarah pertamanya lewat nomor tunggal putra.
Baca juga: Sederet Pebulutangkis Indonesia yang Pernah Menjuari All England Open
Hingga 2020, Indonesia merupakan negara tersukses ke-empat di kejuaraan bergengsi ini, setelah Inggris, Denmark, dan China.
Di Kejuaraan All England ini, Indonesia sudah mengoleksi 48 gelar, dengan perincian tunggal putra 15 gelar, tunggal putri 4 gelar, ganda putra 21 gelar, ganda putri 2 gelar, dan ganda campuran 6 gelar.
Dengan sejarah yang panjang tersebut, tak heran para pebulutangkis menganggap All England sebagai turnamen yang paling bergengsi dan prestisius di dunia.
Bahkan, dari nominal hadiah uang yang di tawakan pun cukup fantastis yakni, 1.100.000 dollar AS atau Rp 15, 8 miliar (kurs Rp 14.391)
Untuk tahun 2021, All England bakal digelar pada tanggal 17 hingga 21 Maret 2021.
Baca juga: All England 2021 – Berangkat Tadi Malam, Ini Daftar Pemain yang Akan Bertanding di Arena Birmingham
Indonesia menurunkan 8 wakil untuk bertarung dalam turnamen ini.
Namun, tahun ini Indonesia tidak menurunkan wakilnya di sektor tunggal putri.
Indonesia menurunkan Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Tommy Sugiarto (non pelatnas) di sektor Tunggal Putra
Di ganda putra, ada Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto
Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjadi satu-satunya wakil Indonesia di sektor ganda putri.
Sementara itu, sang juara All England 2020, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menjadi tulang punggung Indonesia di sektor ganda campuran. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca juga: Harta Karun Bawah Laut Indonesia Sering Dicuri Asing, Begini Kata Jubir Menteri KP
Baca juga: Ciptakan Lagu hingga Menangis untuk Melepas Aurel, Anang Hermansyah Berjanji Nyanyikan Saat Resepsi
Baca Juga Lainnya:
Baca juga: Gara-gara Terlilit Utang Rp 17,5 Juta, Wanita Ini Tega Bunuh Tetangganya Asal Indonesia
Baca juga: Kondom Selingkuhan Tertinggal dalam Alat Kelamin, Istri Ini tak Berkutik Ketahuan Suami Main Serong
Baca juga: Ciptakan Lagu hingga Menangis untuk Melepas Aurel, Anang Hermansyah Berjanji Nyanyikan Saat Resepsi