Berita Lhokseumawe
Ini Delapan Poin Tuntutan dalam Aksi Solidaritas untuk Perjuangan Demokrasi Myanmar di Lhokseumawe
Sejumlah mahasiswa dan pemuda yang menamakan diri Dewan Kerja Hak Asasi Manusia menggelar aksi solidaritas untuk perjuangan demokrasi di Mayanmar...
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Jalimin
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Sejumlah mahasiswa dan pemuda yang menamakan diri Dewan Kerja Hak Asasi Manusia menggelar aksi solidaritas untuk perjuangan demokrasi di Mayanmar.
Aksi berlangsung di depan Taman Riyadah Kota Lhokseumawe, Minggu (14/3/2021) siang.
Pantauan Seranbinews.com, sejumlah mahasiswa dan pemuda membentang sebuah spanduk dengan tulisan "Aksi Solidaritas Untuk Perjuangan Demokrasi Myanmar. Bebaskan Tapol".
Di depan merakaa juga diletakan sejumlah buku tentang hukum.
Aksi ini mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian.
Mahasiswa awalnya berorasi secara bergantian.
Lalu dilanjutkan dengan aksi teaterikal.
Aksi teraterikalnya, ada sejumlah pendemo.
Lalu datang pria bersenjata, laklu memukul sejumlah pendemo tersebut hingga berdarah.
Saat itu juga, diisi dengan puisi-puisi tentang demokrasi.
Aksi diakhiri dengan nyanyian perjuangan.
Koordinator Aksi, Martha Beruh, menyatakan, dalam aksi ini pihaknya mendesak Pemerintah Indonesia untuk :
1. Mengutuk tindakan junta militer yang dipimpin oleh Min Aung Hlaing yang telah secara ilegal mengambil kekuasaan dari pemerintahan yang sah.
2. Mendesak aparat militer Myanmar sesegera mungkin menghentikan penggunaan kekerasan terhadap masyarakat sipil, Aktivis pro demokrasi dan menghentikan penangkapan sewenang-wenang, segera membebaskan semua tahanan tanpa syarat, dan menghentikan represi terhadap media independen local dan internasional