Nova Ingatkan Rekanan Taat Amdal dan Minta Rest Area Tol Jaul Produk Lokal

Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, kembali meninjau progres proyek peningkatan jalan tembus Jantho (Aceh Besar)-Lamno (Aceh Jaya)

Editor: bakri
FOTO HUMAS PEMERINTAH ACEH
Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, didampingi pejabat lainnya meninjau progres proyek peningkatan jalan Jantho-Lamno di kawasan Kecamatan Kuta Cotglie, Aceh Besar, Kamis (18/3/2021). 

* Gubernur Tinjau Proyek Jalan Jantho-Lamno

“Meski demikian, kami mengingatkan rekanan untuk selalu berpedoman pada rekomendasi amdal yang ada agar proyek yang bertujuan mempermudah akses masyarakat ini, tidak berakibat hukum di kemudian hari,” harap Gubernur.

Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, kembali meninjau progres proyek peningkatan jalan tembus Jantho (Aceh Besar)-Lamno (Aceh Jaya) di kawasan Kecamatan Kuta Cotglie, Aceh Besar, pada Kamis (18/3/2021). Dalam peninjauan yang menerapkan protokol kesehatan (protkes) itu, Gubernur didampingi Anggota Komisi IV DPRA, Ihksanuddin, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Ir Mawardi, Kadis Pengelolaan dan Kekayaan Aceh, Bustami, Direktur PT Pema, Zubir Sahin, dan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Aceh, Robby.

Pada kesempatan itu, Gubernur mengingatkan rekanan pelaksana proyek agar selalu taat dan mematuhi aturan yang berlaku, serta tetap berpedoman pada rekomendasi analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) yang sudah diterbitkan oleh lembaga terkait.

“Kita tentu memahami dan memaklumi berbagai kendala yang terjadi di lapangan. Untuk mengatasi hal tersebut, rekanan hendaknya harus bermanuver dan berimprovisasi untuk menjadikan jalan yang dibangun layak dan mudah dilalui. Meski demikian, kami mengingatkan rekanan untuk selalu berpedoman pada rekomendasi amdal yang ada agar proyek yang bertujuan mempermudah akses masyarakat ini, tidak berakibat hukum di kemudian hari,” harap Gubernur.

Menanggapi permintaan Gubernur, Ikhlas selaku konsultan pengawas proyek tersebut menyatakan siap dan akan selalu bekerja sesuai rekomendasi amdal. “Baik Pak, berbagai kebijakan lapangan yang selama ini kita lakukan selalu berpedoman pada amdal. Baik untuk mengatasi kelandaian jalan maupun sejumlah pengalihan jalur yang memang harus kita lakukan agar jalur ini laik fungsi. Karena memang jalurnya beragam Pak, ada yang di lembah punggungan maupun perbukitan dan gunung. Kita juga menggunakan mekanisme cut and field untuk mengatasi terjalnya tanjakan, agar kita mendapatkan kelandaian maksimum yang disarankan,” kata Ikhlas.

Dalam kegiatan yang sama, Gubernur juga meminta pihak terkait di seputaran rest area Jalan Tol Sigli-Banda Aceh, untuk menggandeng pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terutama sektor kuliner dan cenderamata dengan cara mengisi gerai di lokasi rest area jalan tol tersebut dengan produk lokal. Menurut Nova, hal itu harus dilakukan untuk memberdayakan UMKM sebagai soko guru ekonomi rakyat yang terus bertahan di masa pandemi ini.

“Camat hendaknya segera berkoordinasi dengan pihak terkait dan para pengrajin kuliner serta cenderamata untuk mengisi gerai di rest area tol dengan berbagai produk lokal. Sebab, meski rest area dikelola oleh Hutama Karya, namun mereka sudah berkomitmen untuk menyediakan gerai produk lokal di rest area,” kata Nova Iriansyah kepada Imam Munandar, Camat Kuta Cot Glie, Aceh Besar.

Ia menambahkan, Camat atau pihak terkait lain di daerah harus menangkap sinyal ini sebagai momentum memperkenalkan produk lokal dan mengaryakan para tenaga lokal di rest area. “Untuk itu, segera berkoordinasi dan membina produk lokal. Nantinya, di rest area akan ada semisal gerai souvenir, kopi Aceh, penganan seperti roti selai samahani, dan jajanan khas Aceh lainnya,” jelas Gubernur seperti disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto SSTP MM, dalam siaran pers kepada Serambi, tadi malam.

Hal itu, tambah Nova, secara langsung akan ikut memberdayakan UMKM setempat. Sehingga denyut ekonomi rakyat akan semakin nyata. Dan, tentu saja masyarakat secara menyeluruh akan lebih berdaya.

Menanggapi hal tersebut, Camat Kuta Cot Glie, Imam Munandar, mengaku siap dan akan segera berkoordinasi dengan pemangku kebijakan terkait dan produsen kue dan makanan lokal. “Alhamdulillah, terima kasih Pak Gubernur. Insya Allah kami siap. Kami akan segera berkoordinasi dengan para pemangku kebijakan dan para produsen makanan dan kue lokal agar ketika rest area selesai kami pun siap mengisi gerai di rest area dengan produk-produk lokal,” pungkas Imam Munandar.

Sesuai rencana semula, di jalan Jantho-Lamno akan ada delapan buah jembatan. Saat ini, tujuh jembatan rangka baja sudah bisa dilalui. Sedangkan satu jembatan lagi sedang dalam pengerjaan. Jalan tembus dengan panjang 41,3 kilomter (Km) dan lebar 6 meter itu merupakan proyek tahun jamak atau multiyears contract (MYC). Proyek itu sudah dikerjakan sejak tahun 2020 dan direncanakan selesai pada akhir tahun 2022 mendatang. (jal)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved