Imsak dan Subuh dalam Imsakiyah Kemenag Aceh & Muhammadiyah Berbeda, Ini Sebab, Jangan Berpolemik 

Dalam penyusunan jadwal Imsakiyah Ramadhan 1442 H atau tahun 2021 itu terlihat ada perbedaan waktu Imsak dan Subuh dengan imsakiyah dikeluarkan Kantor Wilayah Kanwil Kementerian Agama atau Kemenag Aceh. 

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Muhammadiyah telah menyusun jadwal imsakiyah untuk beberapa kota di seluruh Indonesia, termasuk Kota Banda Aceh. 

Link Imsakiyah Muhammadiyah https://suaramuhammadiyah.id/2021/03/19/download-jadwal-imsakiyah-1442-h-2021-m-se-indonesia/

Dalam penyusunan jadwal Imsakiyah Ramadhan 1442 Hijriah atau tahun 2021 itu terlihat ada perbedaan waktu Imsak dan Subuh dengan imsakiyah dikeluarkan Kantor Wilayah Kanwil Kementerian Agama atau Kemenag Aceh. 

Link Imsakiyah Kanwil Kemenag Provinsi Aceh https://aceh.kemenag.go.id/artikel/42971/imsakiyah-ramadhan-1442-h2021-m-untuk-wilayah-aceh

Perbedaan waktu ini mencapai tujuh menit. 

Artinya, waktu Imsak dan Subuh dalam Imsakiyah Muhammadiyah lebih lambat 7 menit dibanding waktu Imsak dan Subuh dalam Imsakiyah Kanwil Kemenag Provinsi Aceh. 

Baca juga: Ini Pemicu Bentrokan Dua Ormas di Medan, Pelaku Diamankan Polisi

Baca juga: Polisi Pergoki Istrinya Berduaan dengan Pria Lain di Kamar, Awalnya Ngaku Menginap karena Kemalaman

Baca juga: Berikut, Cara Menurunkan Kolesterol secara Alami, Simak 5 Tips Mudah Langkah Ini

Dosen Ilmu Falak Jurusan Astronomi Islam Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Tgk Ismail Is, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Minggu (21/3/2021). 

Tgk Ismail Is mencontohkan hal ini bisa dilihat untuk waktu Imsak dan Subuh dalam imsakiyah untuk Kota Banda Aceh pada 13 April 2021 atau 1 Ramadhan 1442 H

Dalam Imsakiyah Kanwil Kemenag Provinsi Aceh waktu Imsak pukul 05.07 WIB dan waktu Subuh pukul 05.17 WIB.

Sedangkan dalam Imsakiyah Muhammadiyah, waktu Imsak pukul 05.14 Wib, serta waktu Subuh pukul 05.24 WIB.  

"Perbedaannya sampai 7 menit dan di tempat lain bisa jadi sampai 8 menit," katanya.

Tgk Ismail Is menyebutkan perbedaan ini karena berbeda dalam memilih kriteria ketinggian matahari dalam penghitungan masuk waktu shalat Subuh.

Kementerian Agama memakai kriteria -20 derajat, sedangkan Muhammadiyah menggunakan kriteria -18 derajat. 

Artinya, Kementerian Agama menyimpulkan saat matahari berada pada posisi 20 derajat di bawah ufuk timur sebagai batas awal masuk waktu shalat Subuh.

Sedangkan Muhammadiyah memilih saat posisi matahari 18 derajat di bawah ufuk timur sebagai batas awal masuk waktu Subuh. 

Perbedaan tinggi matahari 2 derajat tersebut yang mengakibatkan perbedaan dalam penghitungan awal waktu Subuh.

Yakni 1 derajat akan terjadi perbedaan  4 menit dan jika 2 derajat, maka terjadi perbedaan delapan menit. 

"Sedangkan waktu Imsak adalah waktu yang diundurkan dari waktu shalat Subuh sebagai waktu ikhtiyat dalam mengawali puasa. Waktu Imsak adalah 10 menit sebelum masuk waktu shalat Subuh," katanya.

Lanjut Tgk Ismail, Muhammadiyah memutuskan memilih kriteria -18 derajat untuk waktu Subuh dalam Musyawarah Nasional (Munas) Tarjih Ke-31 tahun 2020. 

Realisasi pertama terlihat jelas dalam penyusunan Imsakiyah Ramadhan 1442 H. 

"Kita berharap perbedaan waktu Imsak dan Subuh dalam penyusunan jadwal imsakiyah tahun ini jangan menjadi polemik dalam masyarakat.

Silakan memilih menurut keyakinan masing-masing dalam menjalankan ibadah puasa tahun ini," demikian Tgk Ismaiĺ. (*)