Biografi
Mengenal Sosok Sultan Khan, Legenda Catur Dunia yang Disebut GothamChess
David Hooper dan Kenneth Whyld, mendeskripsikan pria bernama lengkap Malik Mir Sultan Khan tersebut sebagai "mungkin pemain natural terhebat di era mo
Sultan Khan juga sempat mengalahkan Capablanca lagi di Hastings Congress pada 1930-1931.
William Winter, mantan juara catur asal Inggris, mencatat di memoirnya, bahwa jagoan catur Eropa sampai mempertanyakan dari mana asal Sultan Khan karena ia berbicara dengan bahasa aneh yang jarang didengar oleh warga Benua Biru ketika itu.
"Berbicara dalam bahasa apa jagoan kamu itu?" tanya pecatur asal Austria dengan nama Kmoch. "Catur," jawab Winter.
Winter mencatat dalam memoir sama bahwa Sultan Khan akhirnya bisa belajar berbicara dan juga membaca dalam Bahasa Inggris agar ia bisa memahami strategi-strategi yang tercetak di majalah-majalah catur.
Winter mengatakan bahwa Sultan Khan bisa jadi "pecatur peringkat enam besar dunia pada 1933 setelah ia memenangkan British Championshipnya yang terakhir."
Akan tetapi, Sultan Khan langsung menghilang secepat ia muncul. "Sir Umar mundur dari posisinya dan kembali ke India, membawa Sultan bersamanya," tulis William.
"Setelah itu, kami tak pernah mendengar apa-apa lagi soal dia.
Ia mungkin sudah meninggal tetapi pasti ada berita bocor soal itu."
"Saya sendiri ingin menganggap dia sedang duduk di bawah poihon di suatu desa terpencil dan bermain catur."
Sementara itu, Eales mengatakan pengabdiannya kepada Sir Umar merupakan berkah sekaligus beban bagi Sultan Khan.
"Beruntung bagi Sultan Khan karena ia mempunyai Sir Umar yang bisa menanggung semua beban finansialnya termasuk tur Eropa," tutur Eales di program The World Today beberapa tahun silam.
"Namun, sisi sebaliknya adalah dia berada penuh di kendali Sir Umar. Jika orang itu ingin dia menjadi pecatur, dia pecatur.
Namun, jika tidak, dia bukan pecatur. Tak ada yang bisa dilakukan Sultan Khan."
Setidaknya, ada 208 pertandingan catur Sultan Khan yang tercatat di database chessgames.com.
Pertandingan-pertandingan ini dimainkan dari 1928 ke 1935.