Luar Negeri
Jet Rusia Disebut Lakukan Serangan Udara ke Suriah, Ada yang Terluka dan Meninggal Dunia
Setidaknya satu warga sipil tewas dan dua lainnya terluka pada hari Minggu (21/3/2021) dalam serangan udara oleh jet Rusia di barat laut Suriah.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM, IDLIB - Setidaknya satu warga sipil tewas dan dua lainnya terluka pada hari Minggu (21/3/2021) dalam serangan udara oleh jet Rusia di barat laut Suriah.
Serangan diklaim oleh observatorium pesawat oposisi dilakukan oleh Rusia.
Melansir dari Anadolu Agency, Senin (22/3/2021) serangan menargetkan di daerah perbatasan Bab al-Hawa antara kota Sarmada di Provinsi Idlib, Suriah dan distrik Reyhanli provinsi Hatay di selatan, Turki.
Truk yang membawa material komersial, area dekat gudang asosiasi bantuan kemanusiaan lokal, daerah pegunungan dan sebuah desa di jalan raya di selatan Idlib juga terkena serangan.
Sementara itu, menurut observatorium, rudal balistik yang diluncurkan dari Laut Mediterania mendarat di dekat markas Tentara Nasional Suriah yang terletak di desa Qah, 3 kilometer (1,8 mil) dari perbatasan Idlib dengan Turki.
Menyusul serangan tersebut, tim pertahanan di Idlib memulai upaya untuk memadamkan api.
Sebelumnya pada hari itu, setidaknya enam warga sipil, termasuk seorang anak dan seorang wanita, tewas dan 15 lainnya terluka dalam serangan oleh pasukan rezim Bashar al-Assad dan kelompok teror yang didukung Iran di Idlib.
Baca juga: VIDEO - Bantuan Turki untuk Para Korban di Suriah Setelah 10 Tahun Perang Saudara
Idlib adalah situs zona de-eskalasi yang dibuat berdasarkan kesepakatan antara Turki dan Rusia.
Daerah tersebut telah menjadi subjek berbagai pemahaman gencatan senjata, yang sering dilanggar oleh rezim Assad dan sekutunya.
Suriah telah terlibat dalam perang saudara yang ganas sejak awal 2011, ketika rezim Bashar al-Assad menindak protes pro-demokrasi dengan keganasan yang tak terduga.
Lebih dari 5 juta warga sipil telah mengungsi.
Baca juga: AS dan Eropa Minta Tanggungjawab Presiden Bashar al-Assad, Rakyat Suriah Terus Menderita
Sebelumnya diberitakan Serambinews.com, PBB Menyesal, Gagal Mengakhiri Penderitaan Rakyat Suriah, Perang Sudah 10 Tahun Terus Berlanjut.
PBB sangat menyesal atas kegagalan mengakhiri penderitaan rakyat Suriah akibat perang terus berkecamuk, walau 10 tahun.
Geir Pedersen, utusan khusus PBB untuk Suriah, menghela nafas panjang pada Senin (15/3/2021) ketika memulai laporan terbarunya kepada Dewan Keamanan (DK) PBB tentang konflik.
Menurutnya perang Suriah akan dikenang sebagai salah satu bab paling gelap dalam sejarah Dunia.