Wawancara Khusus

Pengusaha Jepang Antusias Sambut Omnibus Law Cipta Kerja

Puluhan pengusaha kelas kakap Jepang sangat antusias menyambut Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Pengusaha Jepang Antusias Sambut Omnibus Law Cipta Kerja
FOR SERAMBINEWS.COM
HERI AHMADI Dubes Indonesia untuk Jepang

Tahun 2020 juga tahun yang berat sekali bagi Jepang. Mereka tiga kali dia mendapat hantaman. Pertama akhir 2019 ada mulai kenaikan pajak penjualan dari 4 persen menjadi 10 persen. Kedua adanya topan hagibis yang sangat luar biasa, yang memporak-porandakan beberapa tempat. Ini juga mengakibatkan perekonomian Jepang memburuk. Ditambah dengan Covid-19 yang meledak di Jepang sekitar Februari-Maret 2020. Tiga hal ini jadi pemukul besar untuk Jepang kemudian mengalami resesi.

Covid-19 juga membuat olimpiade yang diharapkan bisa menjadi rebound perekonomian Jepang, malah ditunda. Walau kemungkinan besar tetap dilaksanakan tahun ini, tapi tanpa ada penonton dari luar negeri. Ini juga agak menghambat perekonomian Jepang karena mereka sangat berharap dari wisatawan luar negeri untuk datang dan mengembalikan perekonomian mereka.

Penurunan tersebut mengakibatkan ekspor Jepang, tidak hanya ke Indonesia, tapi ke beberapa negara lain, juga menurun sangat drastis. Di satu sisi kita bersyukur kita mengalami surplus perdagangan pada 2020, namun kalau lebih cermat, itu disebabkan adanya penurunan impor yang jauh lebih besar dibanding penurunan ekspor Indonesia ke Jepang.

Tahun lalu kita surplus hampir sebesar 13 miliar dolar AS. Jadi 2,99 miliar dolar AS. Disebabkan oleh penurunan impor Indonesia yang lebih besar. Impor Indonesia dari Jepang itu sekitar 10 miliar dolar AS, sedangkan ekspor kita 12,88 miliar dolar AS. Hampir 3 miliar dolar AS nilai surplus kita. (tribun network/lucius genik)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved