Luar Negeri

Kejam! Tentara Myanmar Tembak Mati Bocah Perempuan Usia Tujuh Tahun di Pangkuan Ayah

Tentara Myanmar tembak mati seorang bocah perempuan usia tujuh tahun, Selasa (23/3/2021).

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
Al Jazeera
Tentara Myanmar tembak mati seorang bocah perempuan usia tujuh tahun, Selasa (23/3/2021). 

SERAMBINEWS.COM - Tentara Myanmar tembak mati seorang bocah perempuan usia tujuh tahun, Selasa (23/3/2021).

Melansir dari Anadolu Agency, Rabu (24/3/2021) bocah usia tujuh tahun ini ditembak di Mandalay dan dirinya menjadi korban termuda dalam tindakan keras militer sejak kudeta militer 1 Februari lalu.

Khin Myo Chit sedang duduk di pangkuan ayahnya ketika tentara memasuki rumah mereka dan mencoba menembaknya, kata saudara perempuannya kepada situs berita Myanmar Now.

Protes terus berlanjut di Myanmar sejak Tatmadaw, nama resmi militer Burma merebut kendali pemerintahan.

Menurut kelompok hak asasi Save the Children, setidaknya 20 anak telah terbunuh sejak pengambilalihan tersebut.

Baca juga: Hasil Babak Pertama Piala Menpora - Persiraja Kalahkan Persita, Assanur Rijal Hattrick

Baca juga: Modal Filter, Kecantikan Gadis Ini Dapat Menipu Penggemarnya, Wajah Aslinya Bikin Syok

Baca juga: Pemerintah Optimis Ekonomi akan Pulih Seiring Percepatan Vaksinasi dan Reformasi Struktural

Aye Chan San, saudara perempuan korban, mengatakan pasukan junta menggerebek Kotapraja Chan Mya Thazi sekitar pukul 16.00 waktu setempat.

“Mereka bertanya apakah semua orang di rumah ada di sana. Ayah saya menjawab bahwa itu semua orang.

"Khin Myo Chit sedang duduk di pangkuan ayah kami. Salah satu dari mereka mengatakan ayah saya berbohong dan menembaknya," katanya.

Tapi peluru malah mengenai adiknya, ia dilarikan ke rumah sakit tetapi meninggal.

Dia mengatakan bahwa kemudian saudara laki-lakinya yang berusia 19 tahun juga ditahan.

“Kami takut anak-anak terus menjadi salah satu sasaran serangan fatal terhadap para pengunjuk rasa damai ini,” kata Save the Children dalam sebuah pernyataan.

“Fakta bahwa begitu banyak anak dibunuh hampir setiap hari sekarang menunjukkan pengabaian yang sama sekali terhadap kehidupan manusia oleh pasukan keamanan," tambahnya.

275 tewas sejak kudeta

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik yang berbasis di Thailand mengatakan setidaknya 275 orang telah tewas dalam protes.

Dalam pembaruan terakhirnya, kelompok itu mengatakan sebanyak 2.812 orang telah ditangkap, didakwa, atau dijatuhi hukuman dalam kasus-kasus yang terkait dengan protes anti-kudeta.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved