Rakor Bappeda Aceh, Anton Widyanto dari UIN Ar-Raniry, Banyak Hasil Penelitian Jadi Tumpukan Koleksi
Dr Anton Widyanto, Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan (Puslitpen), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Ar-Raniry...
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Dr Anton Widyanto, Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan (Puslitpen), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Ar-Raniry Banda Aceh mengeluhkan, banyak hasil penelitian yang dikerjakan perguruan tinggi dan lembaga swadaya masyarakat tidak dipakai dan dibiarkan menjadi tumpukan koleksi.
Keluhan itu ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penelitian dan Pengembangan, Kamis (25/3/2021). Rakor dihadiri Kepala Bappeda Kabupaten/Kota seluruh Aceh, berlangsung di Banda Aceh dan disiarkan secara virtual. Rakor diisi pemaparan para narasumber dan diskusi.
Narasumber dari Jakarta, ada Sekretaris Badan Libang Kemendagri, Dr Kurniasih MSi, sementara dari Aceh, Dr Anton Widyanto Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan (Puslitpen), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Ar-Raniry Banda Aceh, dan Dr Srinita dari Fakultas Ekonomi dan Pembangunan Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.
Anton yang memaparkan kertas kerja “Peran Strategis Dalam Implementasi Pembangunan Daerah Melalui Penguatan Evidence Based Policy dan Sinergitas Perguruan Tinggi” menyebutkan hasil penelitian yang dikerjakan perguruan tinggi selain menjadi tumpukan koleksi, juga kurang terakses dan terdiseminasi, serta tidak dimanfaatkan dalam kebijakan.
Padahal menurutnya, hasil kajian perguruan tinggi dan lembaga swadaya masyarakat sangat penting artinya bagi pembangunan daerah dan seyogyanya dimanfaatkan oleh pemerintah daerah.
Anton kemudian mengusulkan beberapa langkah strategis yang bisa diambil dalam rangka implementasi pembangunan daerah melalui penguatan Evidence Based Policy dan sinergitas perguruan tinggi, yakni; adanya persinggungan dan sejalan roadmap penelitian di perguruan tinggi di Aceh dengan roadmap pembangunan pemerintah daerah.
Selanjutnya perlu penguatan kerjasama kelembagaan antara Litbang Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Strategis lain adalah kolaborasi diseminasi hasil penelitian, kolaborasi publikasi dan penerbitan jurnal ilmiah serta menjadikan hasil riset sebagai evidence based policy.
Ia yakin adanya kerjasama yang erat seperti itu, maka seluruh proses perencanaan pembangunan bisa dilandasi dengan fakta dan data.(*)
Baca juga: Pencemaran Limbah, Lagi Pemkab Bekukan Izin Lingkungan Pabrik Sawit di Nagan Raya
Baca juga: Kepala Loka POM Aceh Tengah Ingatkan Warga Hati-hati Membeli Produk Kosmetik, Teliti Kandungannya
Baca juga: Kabareskrim Polri: Seorang Polisi Penembak 6 Laskar FPI Meninggal Dunia, Ini Penyebabnya